nusabali

Doa Krama Saren Jawa Iringi Palebon di Budakeling

  • www.nusabali.com-doa-krama-saren-jawa-iringi-palebon-di-budakeling

AMLAPURA, NusaBali
Doa krama Muslim dari Banjar Adat Saren Jawa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem turut mengiringi upacara palebon mantan Kasek SDN 1 Budakeling I Gusti Ayu Mas Mayuni, di Setra Desa Adat Budakeling, Banjar Triwangsa, Desa Adat/Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem pada Saniscara Pon Matal, Sabtu (22/1).

Kehadiran krama Muslim yang dikoordinasikan Kelian Banjar Adat Saren Jawa I Komang Nazarudin, sebagai bentuk toleransi yang berlangsung turun temurun.

Sehari sebelum puncak palebon, krama Banjar Adat Saren Jawa datang ke rumah duka ke Geria Krotok, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, baik krama lanang maupun karam istri membawa beras menggunakan bokor dan ditutup langkup (kain renda) yang merupakan tradisi krama adat mendatangi krama yang punya acara.

Selanjutnya dari pihak Geria Krotok menyerahkan seekor kambing, beras, bumbu, minyak goreng, untuk diolah dan dikonsumsi krama Banjar Adat Saren Jawa.

“Inilah bentuk toleransinya, sameton dari Geria Krotok menyadari, krama dari Banjar Saren Jaya tidak mungkin disuguhi makanan. Maka kepada mereka diberikan seekor kambing, beras, bumbu selengkapnya, kemudian diolah di Banjar Saren Jawa,” kata Komang Nazarudin, yang juga guru Agama di SDN 1 Karangasem.

Selanjutnya, di puncak upacara krama kembali datang ke Setra Desa Adat Budakeling, turut mendoakan kelancaran upacara palebon, lengkap dengan membawa seni musik rebana Burdah. Sebanyak 15 orang yang memainkan musik rebana dipimpin Komang Nazarudin.

“Setiap ada upacara di geria kami selalu hadir, terakhir palebon Ida Pedanda Gede Made Jelantik Karang, Jumat (31 Desember 2021), juga ngayah dengan memainkan seni rebana Burdah,” kata Komang Nazarudin.

Sedangkan saat Idul Fitri, sameton dari geria diundang dan hadir memberikan ucapan selamat dan mendoakan.

Ida Made Oka, ipar almarhum I Gusti Ayu Mas Mayuni, membenarkan mengundang krama Banjar Adat Saren Jaya. Kepada mereka diberikan seekor kambing, beras, bumbu selengkapnya untuk diolah. “Toleransi kami di sini turun temurun, selalu berbaur di setiap ada upacara, makanya selalu terasa damai hidup berdampingan,” kata Ida Made Oka. *k16

Komentar