nusabali

Lagi, Desa Adat Kuta Tak Gelar Festival Seni Budaya

  • www.nusabali.com-lagi-desa-adat-kuta-tak-gelar-festival-seni-budaya

MANGUPURA, NusaBali
Festival Seni Budaya (FSB) Desa Adat Kuta kembali tidak akan digelar tahun ini. Hal tersebut dilakukan mempertimbangkan kondisi saat ini yang masih pandemi.

Kendati demikian, pawai ogoh-ogoh yang biasanya menjadi satu rangkaian festival tetap akan dilaksanakan.

Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista, membenarkan FSB Desa Adat Kuta kembali tidak akan digelar tahun ini. Kondisi itu membuat ajang pelestarian seni budaya dan daya tarik pariwisata sudah 3 kali ditiadakan secara berturut-turut sejak pandemi Covid-19.

“Peniadaan ini menjadi ketiga kalinya dilakukan. Dua tahun lalu itu kita stop mendadak di tengah jalan. Kemudian tahun lalu kita laksanakan karena kasus sudah melandai. Tapi ditengah jalan terpaksa kita hentikan, dan kita hanya menunjuk pemenang saja waktu itu,” jelasnya, Jumat (21/1).

Meski begitu, tahun ini pawai ogoh-ogoh tetap dilaksanakan di Kuta. Namun hal itu tidaklah dilombakan seperti pelaksanaan festival sebelumnya. Bahkan, ketentuan pelaksanannya mengikuti aturan yang dikeluarkan pemerintah. Ketika ogoh-ogoh selesai diarak, posisinya juga tidak akan ditempatkan di Pantai Kuta seperti pelaksanaan festival. Nantinya ogoh-ogoh akan ditempatkan kembali ke banjar setelah diarak.

Pawai ogoh-ogoh tetap dilaksanakan juga berdasarkan hasil rapat dengan pihak terkait. Rapat koordinasi berkenaan Surat Edaran Bersama Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dan Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Badung tentang Tuntunan Pelaksanaan Rangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1944, digelar di Kantor Camat Kuta, Kamis (20/1).

Sementara, untuk kegiatan pasar majelangu yang notabene juga menjadi bagian dari FSB, masih dipertimbangkan untuk dilakukan. “Namun hal itu tidak fokus diadakan di satu area, melainkan tersebar dan mengalir seperti hari biasanya. Untuk memastikan hal itu, kami akan menggelar rapat bersama prajuru desa pada 2 Februari 2022 mendatang,” kata Wasista.

Untuk diketahui, FSB merupakan sebuah festival yang dilaksanakan setiap Ngembak Geni atau sehari setelah pelaksanaan Catur Bratha Penyepian. Ada 3 acara yang dihelat dalam festival itu, yaitu lomba pawai ogoh-ogoh, jegeg bungan desa dan pasar majelangu. Festival itu merupakan ajang kreasi bagi para yowana (pemuda) di Kuta dalam pelestarian tradisi, sekaligus daya tarik bagi Kuta. *dar

Komentar