nusabali

Megahnya Prosesi Palebon Ida Tjokorda Pemecutan XI, Jenazah Raja di Atas Bade Menjulang Setinggi 18 Meter

  • www.nusabali.com-megahnya-prosesi-palebon-ida-tjokorda-pemecutan-xi-jenazah-raja-di-atas-bade-menjulang-setinggi-18-meter

DENPASAR, NusaBali.com - Prosesi palebon Raja Pemecutan, Ida Tjokorda Pemecutan XI, berjalan lancar dan khidmat, Jumat (21/1/2022) siang, disaksikan ribuan warga yang antusias dengan kemegahan iring-iringan palebon yang disebut Pratiwa Nyawa Ngasti Wedana.

Jenazah (layon) Ida Tjokorda Pemecutan XI dinaikkan ke atas bade tumpang solas yang menjulang setinggi 18 meter sekitar pukul 12.05 Wita. Bade tersebut, yang juga diiringi dengan Ogoh-Ogoh Cupak dan lembu berwarna putih, selanjutnya menuju tunon (setra Badung) mengikuti ritual pebasmian atau pembakaran jenazah. 

Setiba di setra Badung, jenazah Ida Tjokorda Pemecutan XI  dipindahkan ke dalam lembu putih. Setelah diupacarai, sekitar pukul 14.15 Wita prosesi pembakaran jenazah pun dimulai.
 
Ketua Umum Warga Ageng Pemecutan, Anak Agung Ngurah Rai Sudarma, mengatakan keputusan melaksanakan upacara palebon pada tingkat utamaning utama didasarkan pada paruman keluarga besar Puri Pemecutan bersama dengan 7 sulinggih. 

“Tattwa sesanan beliau (Ida Tjokorda Pemecutan XI) harus berdasarkan upakara yang utama. Tujuannya agar apa, nyujur kesukertaning ring sunya loka, supaya menjadi menyatu dengan Sang Parama Numadi, artinya Amor ring Acintya,” terang Anak Agung Ngurah Rai Sudarma.

Rai Sudarma menjelaskan, rangkaian upacara palebon hari ini telah dimulai sejak pukul 03.00 Wita dengan dilaksanakannya upacara puja pebasmian. Dilanjutkan dengan upacara bumi suda, melaspas bade, melaspas turun layon, hingga selepas tengah hari jenazah Ida Tjokorda Pemecutan XI dinaikkan ke atas bade tumpang solas setinggi 18 meter menuju setra (tunon) melaksanakan upacara pembakaran jenazah.

Sementara upacara pengayudan atau melarung abu jenazah Ida Tjokorda Pemecutan XI dilakukan di segara (pantai) Kuta berlangsung selepas sore hari sekitar pukul 19.00 Wita.

Para peserta upacara palebon, ujar Rai Sudarma, jumlahnya dibatasi mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi. Selain dari pihak keluarga besar Puri Agung Pemecutan, semeton yang mengiringi jalannya upacara berasal dari krama di tujuh banjar yang ada di Desa Adat Denpasar. Masing-masing banjar menyertakan 25-50 kramanya untuk ‘ngayah’ pada palebon Ida Tjokorda Pemecutan XI.

“Seluruh perangkat-perangkat pelaksana upacara itu kami rapid test (antigen) dengan syarat juga punya aplikasi PeduliLindungi,” sebut Rai Sudarma yang juga Bendesa Desa Adat Denpasar.

Rai Sudarma menambahkan, untuk memastikan jalannya upacara berlangsung lancar,  pihaknya melibatkan aparat keamanan meliputi, Polda Bali, Polresta Denpasar, Dinas Perhubungan Denpasar, hingga banjar-banjar di Desa Adat Denpasar yang mengirimkan para pecalangnya.

Mewakili keluarga besar Puri Pemecutan, Rai Sudarma menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberi perhatian terhadap pelaksanaan upacara palebon Ida Tjokorda Pemecutan XI, sejak awal tanggal 2 Januari 2022 hingga puncak upacara pada hari ini.

“Saya mewakili keluarag besar Puri Pemecutan, mengucapkan terima kasih atas kehadiran semua pihak yang sudah memberikan cihna, ikut ngerastitiyang perjalanan beliau (Ida Tjokorda Pemecutan XI),” ujar Rai Sudarma. 

“Andaikata ada kealpaan dari perbuatan beliau, itu memang karena kekhilafan beliau, baik disengaja atau tidak disengaja, mohon untuk dimaklumi. Dengan begitu, semoga arwah beliau bisa Amor ring Acintya,” pungkasnya. 

Komentar