nusabali

Tahun Lalu Raup Omset Rp 20 M, Pameran IKM Bali Bangkit 2022 Berlanjut

  • www.nusabali.com-tahun-lalu-raup-omset-rp-20-m-pameran-ikm-bali-bangkit-2022-berlanjut

DENPASAR, NusaBali
Para pelaku industri kecil menengah dan usaha mikro kecil menengah (IKM/UMKM) di Bali tetap survive di masa pandemi Covid-19.

Ini berkat sentuhan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali di bawah kepemimpinan istri Gubernur Bali Wayan Koster, Ni Putu Putri Suastini, dengan menyediakan wadah Pameran IKM Bali Bangkit. Setelah tahun lalu para pelaku IKM/UMKM sukses raup omset Rp 20 miliar, Pameran IKM Bali Bangkit pun dilanjutkan lagi tahun 2022 ini.

Pameran IKM Bali Bangkit 2022 telah dibuka resmi oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Art Centre Denpasar, Kamis (20/1) pagi. Pameran ini akan berlangsung selama sebulan, 20 Januari hingga 16 Februari 2022 mendatang.

Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny Putu Putri Suastini Koster, mengatakan Pameran IKM Bali Bangkit sudah digulirkan sejak awal tahun 2020 lalu, setelah munculnya pandemi Covid-19. Sejak awal digelarnya Pameran IKM Bali Bangkit 2020, pendapatan pelaku IKM/UMKM terus meningkat, dengan omset bertambah setiap tahunnya.

Menurut Putri Koster, puncaknya pada Pameran IKM Bali Bangkit 2021, para pelaku IKM binaan Dekranasda Provinsi Bali berhasil meraih omset Rp 20 miliar. "Dari 700 pelaku usaha yang terlibat, omset mereka tembus Rp 20 miliar," ujar Putri Koster dalam sambutannya.

Putri Koster pun berterimakasih kepada Gubernur Bali, Wayan Koster, yang memberikan dukungan penuh kepada pelaku IKM/UMKM. Bahkan, dalam setiap Pameran IKB Bali Bangkit, Gubernur Koster selalu langsung membawa pembeli, terutama dari kalangan aparatur sipil negara (ASN).

"Karena ASN Pemprov Bali setiap Selasa menggunakan Kain Tenun Endek, maka mereka sudah pasti akan belanja di Pameran IKM Bali Bangkit ini. Para ASN kan mendapatkan gaji normal di masa pandemi. Demikian pula para guru SMA/SMK, mereka pasti ke datang pameran IKM ini," terang Putri Koster.

Menurut Putri Koster, Pameran IKM Bali Bangkit memang kecil eventnya. Tapi, dengan upaya sungguh-sungguh, hasilnya luar biasa. Putri Koster menyampaikan terimakasih kepada Gubernur Koster, karena telah memberikan tempat dan ruang yang luar biasa di Taman Budaya. "Bersama kekasih naik sekuter, terimasih Pak Koster," ujar Putri Koster melempar pantunnya di hadapan Gubernur Koster, yang kemarin ikut hadiri pembukaan IKM Bali Bangkit 2022.

Putri Koster berharap perajin Bali tetap menjaga kualitas dalam pameran IKM Bali Bangkit ini. Disebutkan, Pameran IKM Bali Bangkit akan membangkitkan kembali pelestarian warisan budaya leluhur, kemudian membangkitkan perekonomian masyarakat secara masif. Misalnya, produk Kain Tenun Endek Bali yang diproduksi di daerah sendiri akan tetap hidup. Para penenun ada harapan bisnis.

"Motto ‘dari kita, oleh kita, untuk kita’ harus diwujudkan. Sekarang orang di seluruh dunia memakai Kain Tenun Endek Bali. Penenun punya harapan, anak-anak milienal tertarik, karena orangtua mereka sejahtera. Kain Tenun Endek Bali diproduksi di Bali, perajin menjadi tetap hidup dan eksis. Apalagi, kita dibantu secara online oleh Balimall.id," tandas tokoh perempuan asal Desa Padangsambian Kaja, Kecamatan Denpasar Barat, yang menikah ke Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.

Putri Koster juga berharap IKM dan UMKM akan sehat di daerah produksi masing-masing, sehingga ekonomi masyarakat jadi kuat. Momen pameran diharapkan tidak hanya dipakai untuk berjualan. Jika ada kendala mengganjal, mulai permodalan, sampai pemasaran, Dekranasda Provinsi Bali siap membantu.

Sementara itu, Gubernur Koster menceritakan awal mula digelarnya Pameran IKM Bali Bangkit. Menurut Gubernur Koster, pandemi Covid-19 yang muncul sejak Maret 2020 telah berdampak pada macetnya perekonomian. Nah, saat itulah muncul ide dari istrinya, Putri Suastini Koster, untuk memanfaatkan kawasan Taman Budaya Art Centre sebagai tempat pameran secara gratis.

"Saat itu saya kaget dengar celetukan istri saya yang sangat positif. Saya sanggupi dan langsung disiapkan pameran virtual. Situasi mulai membaik, dilakukanlah pameran hybrid (online dan offline). Barulah tahun 2022 ini konvensional pamerannya. Pameran IKM Bali Bangkit ini biaya nol. Bagi saya, tidak selalu kegiatan itu harus menelan biaya, malah dari nol bisa produktif," tandas Gubernur Koster dalam arahannya.

Gubernur Koster mengatakan, apa yang dilakukan Dekranasda Provinsi Bali adalah ide luar biasa. Sebagai orang akademisi dan peneliti, Gubernur Koster mengaku meneliti ide Dekranasda Provinsi Bali yang lumayan berkontribusi di tengah pandemi Covid-19.

"Apalagi, prinsipnya menjaga produk budaya, menjaga warisan budaya leluhur. Saya apresiasi langkah ini, karena banyak warisan budaya kita lepas begitu saja. Kain Tenun Endek Bali yang dulu banyak diproduksi di luar Bali, kini sudah mulai diproduksi di Bali. Maka, kita harus menjaganya," jelas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Gubernur Koster mengingatkan, kalau warisan budaya ini tidak dijaga, maka warisan leluhur akan hilang, peluang ekonomi pun hilang. Koster menyebutkan, dulu budaya Bali diambil orang luar, mereka memproduksi sendiri, lalu hasilnya dibawa ke Bali, malah krama Bali yang membeli produk itu. Krama Bali beli budaya dan warisan leluhur sendiri, semakin terjepit pelaku usaha di Bali. Ini terjadi selama puluhan tahun.  “Ini kebangetan. Saya bilang ke Kelompok Ahli Gubernur, ini kelamaan bodohnya. Maka, saya minta ditata ulang, dari hulu ke hilir," katanya.

Koster pun mengingatkan pejabat di Bali harus melakukan upaya menjaga warisan budaya leluhur, yang sudah jelas ada dalam visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, yang menjadikan budaya sebagai hulu pembangunan di segala sektor, budaya sebagai nilai-nilai kehidupan krama Bali. Pejabat diminta jangan belog ajum (bodoh tapi sombong).

Menurut Koster, Bali ke depan sudah pasti menjadikan budaya dalam mengembangkan ekonomi. Dalam konsep ‘Ekonomi Kerthi Bali’, sudah ada lengkap. Bali tidak punya kekayaan alam, tidak ada tambang, tidak ada emas. Namun dengan budaya, Bali bisa hidup.

"Tidak ketergantungan lagi, bisa eksis, survive, tumbuh berkembang dengan keunggulan yang dimiliki. Jangan tergantung dengan pihak luar, sangat berbahaya. Ini sudah saya lakukan proteksi untuk kebudayaan Bali," papar Gubernur yang berpengalaman tiga kali periode duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali ini. *nat

Komentar