AHLI Minta Perbanyak Event Pendahuluan G20
Diharapkan berdampak dan berkontribusi pada pariwisata dan ekonomi Bali
DENPASAR,NusaBali
Berharap pelaksanaan konferensi G20 pada November depan memberi kontribusi optimal, kalangan industri pariwisata meminta agar pemerintah lebih banyak membuat dan menggelar event pendahuluan di Bali.
Dengan demikian, event besar dengan pengerahan sumber dana, sumber daya manusia (SDM), infrastruktur dan lainnya, tidak terkesan lewat begitu saja, dengan impact yang tidak maksimal bagi Bali.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Association of Hospitaliy Leaders Indonesia (DPD AHLI) Sangtu Eka Pertama, mengatakan hal itu Selasa (18/1).
"Kami pikir banyak event yang bisa dilakukan jelang puncak perhelatan G20 itu," ujar pria yang GM The ONE Legian di Kuta, Badung ini.
Event-event itu kata Eka Pertama, bisa dalam bentuk travel and education kolaborasi 4 pilar stakeholder kepariwisataan, perhotelan, food and beverage, travel agent dan lembaga pendidikan perguruan tinggi pariwisata. Maupun event-event lainnya.
“Tujuannya promosi dan mengundang wisatawan terutama wisatawan domestik datang ke Bali, " ujar tokoh pariwisata asal Desa Kedewatan Ubud, Gianyar.
Dengan demikian dari awal G20 sudah memberi dampak dan kontribusi pada pariwisata dan ekonomi Bali. Tidak hanya dalam beberapa hari pada puncak perhelatan G20.
Menurutnya event-event pendahuluan itu jelas strategis. Sebelum wisman bisa datang ke Bali secara normal, geliat pariwisata Bali sudah terbantu dengan kunjungan wisdom.
Hal itu sebagaimana masa Nataru lalu, dimana kehadiran wisdom memberi dampak signifikan geliat pariwisata Bali.
"Karenanya geliat itu agar bisa berlanjut, " kata Eka Pertama.
Terkait hal itu AHLI, kata Eka Pertama, siap menjadi mitra Pemerintah. Prinsipnya sebagai partner bersama -sama memulihkan dan membangkitkan pariwisata Bali yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
"Kami juga sampaikan saat audiensi dengan Pak Kadis Pariwisata (Plt Kadisparda Bali Tjokorda Bagus Pemayun), " ungkapnya.
Hal senada disampaikan Ketum DPP AHLI Ketut Swabawa. Kata dia, bukan saja sektor pariwisata yang diharapkan menggeliat dengan memperbanyak event jelang G20, namun juga sektor-sektor terkait.
"UMKM, tukang sayur, pedagang kaki lima dan lainnya,"ujar Swabawa. Karena itu dia berharap ada rentang event pra sebelum event atau agenda utama G20. "Karena dipusatkan di Bali, benar-benar harus optimal kontribusinya bagi masyarakat Bali, " tandas Swabawa.
Sebelumnya audiensi DPD AHLI kepada Kadisparda Bali dilakukan Senin (17/1). Bersamanya, kata Eka Pertama, adalah Sekretaris Humas DPD AHLI, masing-masing I Dewa Edy Purnama dan Ratna Subratha. Sedang dari DPP, Ketua Umum (Ketum) AHLI I Ketut Swabawa dan Ketua Dewan Pertimbangan AHLI I Nyoman Asthama. *K17
Berharap pelaksanaan konferensi G20 pada November depan memberi kontribusi optimal, kalangan industri pariwisata meminta agar pemerintah lebih banyak membuat dan menggelar event pendahuluan di Bali.
Dengan demikian, event besar dengan pengerahan sumber dana, sumber daya manusia (SDM), infrastruktur dan lainnya, tidak terkesan lewat begitu saja, dengan impact yang tidak maksimal bagi Bali.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Association of Hospitaliy Leaders Indonesia (DPD AHLI) Sangtu Eka Pertama, mengatakan hal itu Selasa (18/1).
"Kami pikir banyak event yang bisa dilakukan jelang puncak perhelatan G20 itu," ujar pria yang GM The ONE Legian di Kuta, Badung ini.
Event-event itu kata Eka Pertama, bisa dalam bentuk travel and education kolaborasi 4 pilar stakeholder kepariwisataan, perhotelan, food and beverage, travel agent dan lembaga pendidikan perguruan tinggi pariwisata. Maupun event-event lainnya.
“Tujuannya promosi dan mengundang wisatawan terutama wisatawan domestik datang ke Bali, " ujar tokoh pariwisata asal Desa Kedewatan Ubud, Gianyar.
Dengan demikian dari awal G20 sudah memberi dampak dan kontribusi pada pariwisata dan ekonomi Bali. Tidak hanya dalam beberapa hari pada puncak perhelatan G20.
Menurutnya event-event pendahuluan itu jelas strategis. Sebelum wisman bisa datang ke Bali secara normal, geliat pariwisata Bali sudah terbantu dengan kunjungan wisdom.
Hal itu sebagaimana masa Nataru lalu, dimana kehadiran wisdom memberi dampak signifikan geliat pariwisata Bali.
"Karenanya geliat itu agar bisa berlanjut, " kata Eka Pertama.
Terkait hal itu AHLI, kata Eka Pertama, siap menjadi mitra Pemerintah. Prinsipnya sebagai partner bersama -sama memulihkan dan membangkitkan pariwisata Bali yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
"Kami juga sampaikan saat audiensi dengan Pak Kadis Pariwisata (Plt Kadisparda Bali Tjokorda Bagus Pemayun), " ungkapnya.
Hal senada disampaikan Ketum DPP AHLI Ketut Swabawa. Kata dia, bukan saja sektor pariwisata yang diharapkan menggeliat dengan memperbanyak event jelang G20, namun juga sektor-sektor terkait.
"UMKM, tukang sayur, pedagang kaki lima dan lainnya,"ujar Swabawa. Karena itu dia berharap ada rentang event pra sebelum event atau agenda utama G20. "Karena dipusatkan di Bali, benar-benar harus optimal kontribusinya bagi masyarakat Bali, " tandas Swabawa.
Sebelumnya audiensi DPD AHLI kepada Kadisparda Bali dilakukan Senin (17/1). Bersamanya, kata Eka Pertama, adalah Sekretaris Humas DPD AHLI, masing-masing I Dewa Edy Purnama dan Ratna Subratha. Sedang dari DPP, Ketua Umum (Ketum) AHLI I Ketut Swabawa dan Ketua Dewan Pertimbangan AHLI I Nyoman Asthama. *K17
Komentar