nusabali

Ngamuk dengan Golok, Dagang Nasi Goreng Dilumpuhkan Polisi

Peristiwa Tegang di Warung Barokah Jalan Tangkuban Perahu Padangsambian Kelod

  • www.nusabali.com-ngamuk-dengan-golok-dagang-nasi-goreng-dilumpuhkan-polisi

Polisi harus berjibaku selama 7 jam untuk melumpuhkan pelaku Rahmat Afandi dengan disemprot menggunakan mobil Damkar. Sebelum berhasil dilumpuhkan, pelaku sempat merusak mobil Innova

DENPASAR, NusaBali

Warga di sekitar Jalan Tangkuban Perahu kawsasan Banjar Tegal Buah, Desa Padangsambian Kelod, Kecamatan Denpasar Barat mendadak tegang, Minggu (16/1) sore. Ketegangan ini terjadi karena seorang dagang nasi goreng khas Malang, Rahmat Afandi, 39, tiba-tiba mengamuk di depan warungnya sambil mengacungkan senjata golok. Polisi pun terpaksa melumpuhkan pria ngamuk-ngamuk ini dengan cara disemprot menggunakan mobil Damkar.

Belum diketahui pasti, apa penyebab pria lajang ini tiba-tiba ngamuk dengan senjata goilok. Informasi yang diperoleh NusaBali dari seorang warga Banjar Tegal Buah, Desa Padangsambian Kelod, Agus Mahaputra, sebelum ngamuk-ngamuk, pelaku Rahmat Afandi sempat berbicara dengan seorang pria yang diduga masih keluarganya, yakni Ahmad Saenudin, 35. Keluarganya ini datang ke lokasi TKP menggunakan mobil Innova DK 1085 FX, Minggu sore sekitar pukul 15.00 Wita.

Mereka sempat berbicara seperti sedang menegosiasikan sesuatu. Hanya 5 menit saja berbicara baik-baik, tiba-tiba Rahmat Afandi mengamuk. Agus Mahaputra menyebutkan, dari informasi yang diperolehnya, Saenudin datang ke lokasi untuk mengajak pelaku Rahmat Afandi pulang ke kampung halamannya di Malang, Jawa Timur, lantaran sering ngamuk-ngamuk di Bali. Namun, pelaku Rahmat Afandi tidak mau, lalu marah dan ngamuk-ngamuk.

Dagang nasi goreng di Warung Barokah ini pun langsung mengambil sebilah golok seraya mengejar Saenudin. "Pelaku (Rahmat Afandi) ambil golok dan ngamuk. Pelaku juga merusak mobil Innova yang dibawa keluarganya itu,” cerita Agus Mahaputra. Kaca mobil keluarganya itu di-pecahkan menggunakan batu. Setelah itu, pelaku lari ke jalan sambil mengamuk.

Tak lama berselang, aparat Polsek Denpasar Barat datang ke lokasi TKP untuk mengamankan pelaku Rahmat Afandi. Polisi pun langsung mensterilkan wilayah dalam radius 25 meter. Negosiasi yang dilakukan polisi tidak membuat Rahmat Afandi luluh. Lajang berusia 39 tahun ini malah semakin kalap hingga membuat warga ketakutan.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, polisi meminta pemilik rumah dan warung warga di sekitar lokasi untuk tutup sementara. Beberapa lama kemudian, pelaku Rahmat Afandi masuk ke dalam warungnya dan bersembunyi di kamar mandi. Pelaku mengunci kamar mandi dari dalam, sambil membawa senjata golok. Polisi terus melakukan negosiasi, namun pelaku tetap ngumpet di kamar mandi.

Karena Rahmat Afandi dianggap sangat berbahaya, polisi tidak mau melepaskan pelaku begitu saja. Untuk menangani kejadian ini, Kapolsek Denpasar Barat Kompol I Made Hendra Agustina dan anggota dari Polresta Denpasar juga ikut turun ke lokasi TKP.

Kemudian, polisi membongkar atap genting dan plafon bangunan warung tempat pelaku Rahmat Afandi berjualan, untuk mendekatinya. Namun, pelaku tetap tidak mau menyerah. Polisi pun coba melumpuh-kannya dengan menembakkan gas air mata. Tapi, belasan kali tembakan gas air mata tidak mempan. Sedangkan akses untuk turun ke dalam ka-mar mandi di mana pelaku ngumpet, sangat sempit, apalagi dalam situasi sudah malam.

Karena hingga malam pukul 20.30 Wita pelaku Rahmat Afandi tidak mau menyerah, polisi pun minta bantuan mobil Damkar BPBD Kota Denpasar. Satu unit mobil Damkar kemudian dikerahkan ke lokasi untuk menyemprot pelaku dari atas atap dan depan warungnya.

Setelah kurang lebih 7 jam berjibaku, polisi akhirnya berhasil melumpuhkan pelaku Rahmat Afandi, malam sekitar pukul 22.00 Wita. Saat digotong keluar dari dalam warung, pelaku yang berlumuran darah langsung dimasukan ke dalam mobil ambulans BPBD Denpasar dan dievaluasi ke RS Bhayangkara Trijata Polda Bali, Denpasar Utara, untuk berobat.

Kapolsek Denpasar Barat, Kompol I Made Hendra Agustina, mengatakan pelaku Rahmat Arfandi memang kerap ngamuk-ngamuk. Setahun lalu, pelaku juga pernah diamankan oleh Sat Pol PP Denpasar karena tindakan yang sama. Kali ini, sang dagang nasi goreng terpaksa dilumpuhkan karena ngamuk-ngamuk.

"Saya belum bisa menjelaskan secara detail bagaimana peristiwa ini terjadi. Pelaku sempat merusak mobil warga," papar Kompol Made Hendra saat dikonfirmasi NusaBali seusai evakuasi pelaku Rahmat Afandi, tadi malam. *pol

Komentar