nusabali

Kepala BNPB Cek Kesiapan Lokasi Karantina PPLN

  • www.nusabali.com-kepala-bnpb-cek-kesiapan-lokasi-karantina-ppln

Tempat karantina di Bali bertujuan untuk membagi beban, karena selama ini hanya di Jakarta dan Surabaya.

MANGUPURA, NusaBali

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Mayjen TNI Suharyanto, meninjau langsung lokasi yang rencananya akan dijadikan tempat karantina bagi PPLN (Pelaku Perjalanan Luar Negeri). Dua lokasi yang ditinjau pada Rabu (12/1) siang itu masing-masing Hotel Hilton Garden Inn Bali dan Wisma Bima yang ada di Kecamatan Kuta, Badung.

Mayjen TNI Suharyanto mengatakan, sengaja datang ke Bali dalam rangka meninjau tempat karantina yang disiapkan bagi PPLN, apabila Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dibuka sebagai salah satu pintu masuk PPLN. “Kami datang untuk meninjau sejauh mana kesiapan Bali. Kapan rencananya dibuka, kami harapkan secepat mungkin,” katanya di sela-sela pemantauan di Wisma Bima.

Terkait apakah tempat karantina tersebut nantinya dipergunakan bagi PMI yang dibiayai pemerintah, ataukah PMI yang melaksanakan karantina mandiri, hal itu juga masih menunggu keputusan pemerintah. Namun keberadaan tempat karantina di Bali, khususnya yang ada di Kuta, bertujuan untuk membagi beban yang selama ini tempat karantina berlokasi hanya di Jakarta dan Surabaya. “Ini untuk membagi beban, karena selama ini hanya di Jakarta, kemudian di Surabaya, mungkin ini sekarang, kita tinjau untuk dibuka di Bali,” tegas Mayjen TNI Suharyanto.

Sementara, Kadis Kesehatan Kabupaten Badung dr Nyoman Gunarta bersama Kalaksa BPBD Badung Wayan Darma, mengaku menyiapkan dua tempat jika diperlukan untuk tempat karantina PPLN, yakni Wisma Bima 1 dan 2. Jika nantinya pemerintah memutuskan agar karantina untuk PMI dilakukan di hotel, pihaknya juga menyiapkan beberapa hotel di Kuta untuk menjadi tempat karantina.

“Sesuai arahan, nampaknya PMI nantinya akan ditempatkan di hotel. Jadi kami lebih mengkonsentrasikan lokasi ini (Wisman Bima) bagi warga kami di Badung yang terkonfirmasi positif,” kata dr Gunarta.

Saat puncak kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terjadi pada Juli dan Oktober 2021, pihaknya mengalokasikan 8 tempat menjadi lokasi isoter di Badung. Seiring melandainya kasus, saat ini pemerintah daerah hanya menyiagakan 2 tempat menjadi lokasi isoter, dengan kapasitas 200 tempat tidur. “Tapi kami sudah menjalin komitmen dengan 6 pihak hotel yang sebelumnya dipergunakan itu, agar lokasi tersebut disiagakan jika terjadi eskalasi peningkatan kasus,” kata dokter asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal itu.

“Untuk SDM, kami sudah punya tim di masing-masing isoter yang dikoordinir oleh BPBD. Kami di bidang kesehatan menyiapkan 3 tenaga kesehatan (nakes) tiap shift per hari yang berjaga 24 jam. Untuk paginya ada dokter yang melakukan pemeriksaan. Dari BPBD dan Satpol PP juga menyiagakan petugas untuk menjaga keamanan,” tandas dr Gunarta. *dar

Komentar