nusabali

Produsen Tahu Tempe Menjerit

Harga Minyak Goreng Mahal

  • www.nusabali.com-produsen-tahu-tempe-menjerit

JAKARTA, NusaBali
Naiknya harga minyak goreng di Tanah Air membuat kalangan pengusaha menjerit. Tak terkecuali produsen tahu tempe.

Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syaifuddin mengatakan, kenaikan minyak goreng membuat biaya produksi tahu tempe yang semakin mahal yang juga didorong adanya kenaikan harga kedelai dunia sementara penjualan menurun.

"Saat ini harga komoditas kedelai sedang mengalami kenaikan, kalau dilihat Juli 2021 kemarin mencapai 14 dollar AS per bushel (Rp 8.924 per kilogram landed price) sementara harga bulan sebelumnya 13 dollar AS per bushel, ini kenaikan pelan tapi pasti. Kedelai naik, minyak goreng apalagi, naiknya tinggi harga produksi semakin mahal dan kita menjerit ini," ujar Aip Syaifuddin seperti dilansir Kompas.com, Selasa (11/1).

Sementara transaksi penjualan, kata Aib, mengalami penurunan dikarenakan Covid-19. Penurunannya mencapai 20-30 persen.

"Malah ada juga anggota kita yang omzetnya turun 50 persen," kata Aib. Oleh sebab itu Aib berharap Gakoptindo mendapatkan perhatian dari pemerintah, khususnya untuk pendistribusian minyak goreng subisidi yang dibanderol oleh Kementerian Perdagangan sebesar Rp 14.000 per liter.

"Kita berharap minyak goreng subsidi itu bisa kita dapatkan. Karena sejauh ini kita ketekan, kedelai naik, minyak goreng naik, padahal kami 90 persen adalah orang-orang yang perlu dibantu," kata Aip Syaifuddin.

Mengutip laman Pusat Informasi Pangan Strategis Nasional (PIHPS) pada Minggu (9/1), harga minyak goreng per kilogramnya dijual di kisaran Rp 19.000 sampai dengan Rp 24.000.

Di Gorontalo, harga minyak goreng bahkan menembus Rp 26.350 per kilogramnya. Padahal sebelum melonjak, harga minyak nabati ini berkisar Rp 11.000 hingga Rp 13.000 tergantung kemasannya. *

Komentar