nusabali

Sempat Sepi, Kini Mulai Menggeliat Kembali

Geliat UMKM Pembuat Mesin Cuci

  • www.nusabali.com-sempat-sepi-kini-mulai-menggeliat-kembali

DENPASAR,NusaBali
Hampir dua tahun sepi order, kalangan pembuat perkakas peralatan berbahan plat besi mulai ada pesanan.

Diantaranya mesin cuci. I Wayan Suarsana,42, salah seorang montir merasakan hal itu. "Astungkara sejak tiga bulan ini sudah ada yang mulai memesan," ujarnya Selasa(11/1).

Jumlah pesanan memang belum banyak, baru satu sampai  3 unit sebulan. Masih jauh selisihnya  dibanding  pesanan sebelum pandemi.

Ketika itu Suarsana mengaku  bisa mendapat pesanan 17 sampai 18 unit dalam sebulan. Kalangan industri pariwisata, seperti hotel diantara  yang banyak memesan.

"Namun setelah pandemi orderan drop sekali,"ungkap pria kelahiran Sangsit, Singaraja yang biasa dipanggil Yan Tehnik.

Keadaan tersebut tentu berat bagi Suarsana. "Saya berusaha sabar sambil menunggu pandemi berakhir. Yang penting anak-anak bisa makan dulu, "ujar ayah dua anak ini.

Akhirnya sejak 3 bulan  barulah ada pesanan. Dari kalangan hotel masih jarang. Permintaan dari rumah tangga  dan perseorangan yang makin banyak. Berkembangnya usaha laundry rumahan dan perseorangan mendorong permintaan mesin cuci tersebut.

"Usaha laundry makin banyak jadi pilihan, " kata Suarsana. Kini di bengkelnya di Jalan Siulan, Desa Penatih Dangin Puri, Denpasar, Suarsana kini mulai sibuk bekerja. Dari mengukur, memotong plat besi, membuat pola, menyambung, mengelas hingga finishing yakni pengecatan.

Selain mesin cuci, bersama dua karyawannya Suarsana juga membuat perabotan lain. Diantaranya mesin pengering pakaian, alat seterika uap, mesin ekstrak atau pemeras,  pengering sepatu, pengering bumbu dan perabotan untuk menjual bahan bakar minyak(BBM). Untuk mesin laundry misalnya harga per unit tergantung kapasitasnya. Dari Rp 12 juta sampai Rp 85 hingga Rp 90 juta.

"Makin tinggi kapasitasnya, lebih tinggi juga harganya, " kata Suarsana. Selain di Bali, mesin cuci buatan Suarsana juga dikirim ke luar daerah. "Sampai ada ke Pekanbaru, "ujar Suarsana. *k17

Komentar