Terminal Kargo Negara Bakal Dialihfungsi Jadi Sentra Rumah Tenun

Rencananya, sentra rumah tenun itu akan dibangun di lahan seluas 44 are milik Pemkab Jembrana yang saat ini dimanfaatkan sebagai Terminal Kargo Negara di Jalan Sudirman, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana.

Informasi yang dihimpun NusaBali, untuk merealisasikan pembangunan sentra rumah tenun itu, sudah disiapkan anggaran sebesar Rp 16 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022. Pembangunannya akan dilaksanakan melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Jembrana. “Sudah dianggarkan dari DAK. Nanti terminalnya ditutup untuk pembangunan sentra tenun,” ujar Kepala Dinas Koperindag Jembrana I Komang Agus Adinata, Senin (10/1).

Menurut Agus Adinata pembangunan sentra rumah tenun itu ditargetkan rampung di tahun 2022. Saat ini, Diskoperindag masih melakukan konsultasi dokumen untuk persiapan tender. “Konsep sentra tenun itu tematik tenun tradisional khas Jembrana dan ada pariwisata. Nanti ada show room, edukasi, dan pembuatan tenun. Jadi bisa langsung melihat proses pembuatan tenun sebagai destinasi wisata,” kata Agus Adinata.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan, dan Perikanan (PKP) Jembrana I Ketut Wardananaya saat dikonfirmasi terpisah Senin kemarin, mengatakan juga sudah melakukan berbagai persiapan rencana penutupan Terminal Kargo Negara tersebut. Setelah resmi ditutup, untuk parkir truk di wilayah kota Negara akan dialihkan ke fasilitas parkir truk yang tersedia di belakang Terminal Umum Negara, Desa Baluk, Kecamatan Negara.

“Untuk pengalihan ke belakang Terminal Umum Negara masih sangat memungkinkan. Di sana jauh lebih luas dengan kapasitas maksimal sampai 52 truk. Sedangkan yang di Terminal Kargo Negara sekarang kapasitas maksimalnya hanya 20 truk,” ucap Wardananaya yang mantan Sekretaris Dinas PKP Jembrana.

Selain di belakang Terminal Umum Negara, sambung Wardananaya, saat ini juga sudah ada berapa fasilitas parkir truk yang tersedia di Jembrana. Di antaranya seperti fasilitas truk di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, dan di Rest Area Pengeragoan, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan. “Kami sudah perhitungkan antisipasi biar tidak ada parkir truk di pinggir jalan. Nanti kami juga maksimalkan fasilitas parkir truk yang ada di Gilimanuk dan Pengeragoan,” kata Wardananaya. *ode