nusabali

Sejumlah Pura di Bangli Rusak Diamuk Bencana

Banjir-Longsor Akibat Hujan Lebat Minggu Sore

  • www.nusabali.com-sejumlah-pura-di-bangli-rusak-diamuk-bencana

Pamangku Pura Beji Tirta Sudamala, Jro Mangku Karyasa, menyelamakan diri dengan panjat tebing akibat meluapnya air Tukad Sangsang

BANGLI, NusaBali

Hujan deras disertai angin kencang yang menejrang sebagian wilayah Kabupaten Bangli, Minggu (9/1) petang, menyebabkan bencana di sejumlah titik, mulai dari petaka pohon tumbang, longsor, hingga banjir. Akibatnya, sejumlah pura di Gumi Sejuk porakporanda diamuk bencana.

Pura-pura di Bangli yang rusak parah akibat diamuk bencana, antara lain, Pura Tirta Payuk di Banjar Bangun Lemah Kangin, Desa Apuan (Kecamatan Susut) dan Pura Beji Tirta Sudamala di Banjar Sedit, Kelurahan Bebalang (Kecamatan Bangli). Kedua pura ini remuk diterjang bencana banjir.

Pura Tirta Payuk di Desa Apuan disapu banjir karena meluapnya air Tukad Pecuit, yang lokasinya bersebelahan. Luapan air sungai setinggi 10 meter praktis menenggelamkan seluruh bangunan suci di Pura Tirta Payuk, pura yang diempon 208 kepala keluarga (KK) krama dari dua banjar.

Kelian Adat Bangun Lemah Kangin, Desa Apuan, I Wayan Taman, menjelaskan bencana banjir bandang yang tenggelamkan Pura Tirta Payuk terjadi setelah hujan deras disertai angin kencang berlangsung selama beberapa jam, sejak Mingu petang sekitar pukul 18.00 Wita. Selain hujan deras, kata Wayan Taman, gorong-gorong di bawah jembatan yang merupakan aliran air Tukad Pecuit juga tersumbat batang pohon besar yang hanyut dari hulu terbawa banjir.

“Akibatnya, air sungai meluap sampai ketinggian 10 meter, hingga menenggelamikan seluruh areal serta bangunan suci di Pura Tirta Payuk. Beruntung, tak ada korban jiwa maupun terluka, karena saat bencana terjadi, Pura Tirta Payuk dalam keadaan sepi pamedek ” jelas Wayan Taman kepada NusaBali, Senin (10/1).

Karena luapan air sungai tersebut, tembok penyengker Pura Tirta Payuk ambruk tak berbekas sepanjang 50 meter. Demikian pura Candi Bentar Pura Tirta Payuk rata dengan tanah.

Sejumlah bangunan suci di Pura Tirta Payuk yang mengalami kerusakan parah, antara lain, Palinggih Lebuh, Bale Pewaregan, dan Gedong Genah Tirta. “Seluruh perlengkapan upacara juga hanyut dibawa banjir bandang,” keluh Wayan Taman.

Sehari pasca bencana, upaya penanggulangan Pura Tirta Payuk yang remuk dilakukan krama setempat secara gotong royong, Senin kemarin. Upaya penanggulangan juga dibantu petugas BPBD Bangli. Menurut Wayan Taman, pihaknya akan melakukan upacara khusus sebagai ritual pembersihan secara niskala, menyusul banjir bandang yang hancurkan Pura Tirta Payuk. "Terkait perbaikan pura, kami masih akan melakukan paruman bersama krama pangempon,” jelas Wayan Taman.

Bencana banjir akibat hujan lebat disertai angin kencang, Minggu petang, juga memporakporandakan Pura Beji Tirta Sudamala di Banjar Sedit, Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli. Terjadi beberapa kerusakan fasilitas di Pura Beji Tirta Sudamala. Material bangunan untuk membangun Bale Pesandekan juga hanyut.

Pamangku Pura Beji Tirta Sudamala, Jro Mangku Karyasa, menuturkan sebelum bencana banjir menerjang, beberapa krama masih sempat malukat di areal Pura Beji Tirta Sudamala, Minggu sore. Begitu selesai prosesi malukat, air sungai meluap akibat hujan deras.

Ketika luapan air sungai sudah mencapai di atas 1 meter, Jro Mangku Karyasa berusaha memanjat tebing untuk menyelamatkan diri agar tidak hanyut. "Air sungai di sini (Beji Tirta Sudamala) adalah paling hilir. Sedangkan hulunya adalah Tukad Sangsang. Setahu saya, ini kejadian paling besar yang pernah terjadi," ungkap Jro Mangku Kayasa, Senin kemarin.

Menurut Jro Mangku Kayasa, luapan air sungai hampir menutupi seluruh pancuran di Beji Tirta Sudamala. Pancuran suci itu rata-rata dengan ketinggian sekitar 3 meter. Akibat bencana banjir tersebut, tempat malukat di Beji Tirta Sudamala kini tertutup lumpur dan pasir setinggi lebih dari 1 meter.

Bukan hanya itu, tembok penyengeker Pura Beji Tirta Sudamala juga tertutup lumpur dan pasir. Sedangkan tempat bakti (sesajen) banyak yang dipenuhi sampah. "Lumpur, pasir, dan sampah plastik memenuhi tempat Jro Mangku menghaturkan bakti," papar Jro Mangku Kayasa.

Sementara, Kelian Adat Banjar Sedit, Kelurahan Bebalang, I Nyoman Mawan, mengatakan di beberapa titik terjadi longsor yang menutup akses jalan. Kondisi terparah adalah air bah yang merusak fasilitas di Pura Beji Tirta Sudamala. Padahal, saat ini sedang proses pembangunan Bale Pesandekan di areal Pura Beji Tirta Sudamala, namun seluruh material bangunan hanyut terbawa air. "Pasir satu truk, batako 500 buah habis. Kayu yang menjadi atap masih bisa diselamatkan sebagian, karena saat kejadian masih ada beberapa pekerja di lokasi," jelas Nyoman Mawan saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Senin kemarin.

Nyoman Mawan menyebutkan, krama setempat sudah gotong royong membersihkan material longsor dan banjir bandang yang sapu Pura Beji Tirta Sudamala, Senin kemarin. Untuk pembersihan areal Beji Tirta Sudamala diperkirakan membutuhkan waktu seminggu lebih.

"Pembersihan dan perbaikan fasilitas yang rusak harus dikebut, karena tak lama lagi akan dilaksanakan upacara di Pura Beji Tirta Sudamala. Kemungkinan pembersihan dilakukan pagi sore," ujar Kepala Lingkung-an (Kaling) Sedit, I Made Sujana Arta.

Sementara itu, bencana longsor dan pohon tumbang akibat hujan lebat disertai angin kencang, Minggu petang, juga terjadi di beberapa kaswasan di Bangli. Masih di wilayah Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli, tembok penyengker Gereja Marga Rahayu ambruk. Tembok penyengker SDN 2 Abuan di Desa Abuan, Kecamatan Susut juga roboh. Demikian pula tembok penyengker milik 3 warga di Banjar Serokadan, Desa Abuan, serta robohnya tembok penyengker Pura Pulung Tibu di Banjar Serokadan.

Sedangkan bencana longsor, antara lain, terjadi di Nista Mandala Pura Dalem Gede Bunutin, Desa Bunutin, Kecamatan Kintamani. Longsor juga terjadi di jalur Kintamani-Singaraja kawasan Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani. Demikian pula longsor menutup akses jalan menuju Desa Subaya (Kecamatan Kintamani) dan longsor menutup akses jalan Karangsuung Kaja-Penarukan di Desa Peninjoan (Kecamatan Tembuku).

Kepala Pelaksana BPBD Bangli, I Ketut Gede Wiredana, mengatakan pihaknya sudah menerima beberapa laporan bencana. Menurut Wiredana, petugas BPBD dibantu TNI/Polri sudah langsung berupaya melakukan penanganan bencana, sejak Minggu malam. “Namun, karena cuaca dan kondisi sudah malam, maka penanganan dilanjutkan kembali pagi ini (Senin),” jelas Wiredana.

Disinggung soal bantuan, menurut Wiredana, untuk perbaikan terutama fasilitas umum seperti pura yang rusak akan diusulkan agar mendapat bantuan. Usulan diajukan pihak pangempon pura melalui proposal. "Proposal itu diajukan ke provinsi lewat Bapak Bupati Bangli. Sebelum usulan diajukan ke provinsi, tentunya akan dilakukan verifikasi dulu," papar Wiredana, Senin kemarin. *esa

Komentar