nusabali

Dies Natalis Ke-7 Stikes Buleleng Diisi Bedah Buku Dokter Caput

  • www.nusabali.com-dies-natalis-ke-7-stikes-buleleng-diisi-bedah-buku-dokter-caput

SINGARAJA, NusaBali
Puncak perayaan Dies Natalis Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Buleleng ke-7, Minggu (9/1) kemarin sedikit berbeda dari tahun sebelumnya.

Selain perayaan seremonial dan kegiatan lomba, juga diisi dengan acara bedah buku salah satu dosennya yakni dr Ketut Putra Sedana, SpOG alias dokter Caput. Bedah buku karya spesialis kandungan ternama di Buleleng ini digelar untuk memotivasi mahasiswa di perguruan tinggi kesehatan tersebut.

Buku catatan ringan tentang perjalanan hidup dokter Caput dibedah langsung oleh Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Buleleng, I Ketut Suweca. Dalam buku setebal 142 halaman yang diterbitkan Swasta Nulus itu disebut Suweca tak hanya sekedar tentang kisah perjalanan hidup. Namun dalam buku yang ditulis Made Mustika itu, banyak pesan yang dapat diambil pembaca sebagai inspirasi dan pencerahan.

“Pelajaran penting yang dibahas adalah pentingnya pendidikan sebagai pondasi awal berkarir, kedua kesiapan menjalani sebuah proses yang juga sangat penting dalam belajar memberi pematangan seseorang. Selain juga semangat berbagi yang luar biasa yang dijalani selama ini oleh dokter Putra Sedana,” ucap Suweca yang juga mantan Kepala Dinas Kominfo Santi Buleleng itu.

Buku yang diluncurkan dokter Caput pun disebutnya dapat menambah referensi bacaan baru di Perpustakaan Daerah. Selain juga menginspirasi penulis lainnya di Buleleng untuk mengaktualisasikan karyanya. “Harapan ke depan semakin banyak penulis di Buleleng. Sehingga kami dorong mereka semua yang tergerak untuk menulis, segera mengaktualisasi keinginannya,” jelas Suweca.

Dokter Caput usai acara bedah buku mengaku peluncuran buku riwayat perjalanan hidupnya pada November 2021 lalu, merupakan keinginan lama yang baru terwujud. Dia mengaku ingin berbagi cerita yang telah dilakoni, dirasakan dan dijalani. Serta pelajaran hidup yang memiliki banyak nilai dan makna. Salah satu yang dibaginya adalah rumus hidup KISS yang disingkat dari empat kata yakni Kasih, Ikhlas, Sabar dan Syukur.

“Rumus hidup KISS ini sebenarnya sangat universal, tidak hanya untuk pelayan medis, tetapi untuk semua lapisan masyarakat. KISS ini pegangan hidup sekaligus pembelajaran saya selama ini. Menjalani kehidupan dengan kasih, ikhlas tanpa pamrih, sabar dan selalu bersyukur akan semua proses kehidupan niscaya akan mencapai tempat yang jauh lebih tinggi dari harapan kita,” ungkap dokter spesialis kandungan ternama di Buleleng ini. Pria yang aktif di berbagai organisasi ini pun menekankan kepada mahasiswa dan dosen Stikes, untuk mengambil nilai positif dari setiap kegagalan yang sempat menghampiri sebagai bekal menghadapi tantangan masa depan.

Sementara itu, Sekretaris Ketua Stikes Buleleng Made Yos Kresnayana mewakili lembaganya mengungkapkan bedah buku pada Dies Natalis ini diharapkan dapat memberikan motivasi pada mahasiswanya. Khususnya prodi kebidanan yang selama ini sejumlah mata kuliahnya diampu dr Caput.

“Kami selipkan bedah buku dalam perayaan untuk memeriahkan tidak hanya secara refreshing tetapi memetik hikmah kesuksesan yang diraih salah satu dosen kami. Harapannya bisa memotivasi dan memberikan contoh panutan bagi mahasiswa kami di sini,” tutup Yos Kresnayana.*k23

Komentar