nusabali

Diminta Kawal Pemilu 2024

Ratusan Mantan Komisioner KPU Se Bali Konsolidasi 'Reuni Akbar'

  • www.nusabali.com-diminta-kawal-pemilu-2024

Acara berbalut reuni akbar para mantan komisioner ini digagas KPU Bali untuk support, penguatan kerja dan tugas KPU Bali di Pemilu 2024.

DENPASAR, NusaBali
Tidak hanya partai politik yang konsolidasi menjelang Pemilu 2024. Pihak KPU Bali juga konsolidasi dengan mengumpulkan para mantan komisioner KPU seluruh Bali di Kantor KPU Bali, Jalan Tjokorda Agung Tresna Niti Mandala Denpasar, Jumat (7/1) pagi. KPU Bali meminta support para mantan komisioner untuk mengawal Pemilu serentak 2024 mendatang.

Ratusan para mantan komisioner periode 2003-2008, 2008-2013 dan 2013-2018 dari kabupaten/kota ini juga mengikuti kegiatan donor darah. Hadir mantan Ketua KPU Denpasar Made Gede Ray Misno yang kini sudah terjun menjadi kader Gerindra Bali, Ida Bagus Kresnadana mantan komisioner KPU Kabupaten Tabanan yang kini menjadi kader PDIP. Ada juga mantan Ketua KPU Tabanan Gede Budiatmika, mantan Ketua KPU Gianyar Anak Agung Gde Putra, mantan Ketua KPU Buleleng Gede Suardana. Ada juga mantan komisioner divisi teknis KPU Bali Luh Putu Ayu Winariati dan mantan komisioner lainnya.

Acara berbalut reuni akbar para mantan komisioner ini digagas KPU Bali untuk support, penguatan kerja dan tugas KPU Bali serta jajarannya di Pemilu 2024. Ketua KPU Provinsi Bali, I Dewa Agung Gde Lidartawan usai acara kepada NusaBali mengatakan reuni akbar merupakan salah satu bentuk temu kangen alumni atau mantan komisioner. "Kalau di partai politik ini adalah konsolidasilah bagi para mantan komisioner KPU," ujar Lidartawan.

Kata Lidartawan, para mantan komisioner ini adalah orang-orang yang pengalaman di dunia kepemiluan.

Meskipun sudah banyak yang menjadi kader partai, sumbangan pemikiran dan ide untuk pelaksanaan pemilu di 2024 tetap diperlukan. Karena itulah KPU Bali menggelar reuni akbar untuk tukar pikiran dan tukar pengalaman sampai minta saran para senior.

Lidartawan menyebutkan para mantan  komisioner ini memberikan gagasan dan ide dalam menjaga kualitas demokrasi, bahkan sampai membantu KPU Bali dan jajaran dalam kaderisasi penyelenggara di tingkat desa, kecamatan sampai kabupaten dan provinsi. "Artinya para mantan komisioner ini kalau punya anak bisa diminta terjun ke dunia kepemiluan. Mulai menjadi Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), panitia pemilihan kecamatan sampai komisioner KPU Kabupaten/Kota, bahkan sampai melamar menjadi anggota KPU Bali," beber Lidartawan.

Lidartawan mengatakan selama ini para mantan komisioner adalah orang yang punya integritas, jiwa kepemimpinan, sehingga dalam pelaksanaan Pemilu 2024 nanti mereka bisa bersama-sama membantu penyelenggara untuk mewujudkan demokrasi yang berkualitas.

"Kami berencana membuat sebuah wadah bagi para mantan komisioner KPU. Mereka yang tidak menjadi pengurus parpol bisa membantu sosialisasi kepemiluan atau bisa menjadi pembicara ketika KPU Bali sosialisasi ke desa-desa," tegas mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli ini.

Apa bentuk wadah para mantan komisioner ini? "Ya bisa bentuk sebuah yayasan, bisa bentuk paguyuban. Apalah namanya, tetapi itu ke depannya. Sekarang yang penting kami semuanya terdata dan solid mengawal demokrasi di Bali. Ke depan kita semuanya akan menjadi mantan komisioner, harus ada wadahnya untuk tetap berkiprah," tegas pria asal Desa Susut, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli ini. *nat

Komentar