nusabali

DEVA Ajak Masyarakat Bali Mengenal Kendaraan Listrik

  • www.nusabali.com-deva-ajak-masyarakat-bali-mengenal-kendaraan-listrik

DENPASAR, NusaBali.com - Sebagian orang menatap antusias perkembangan kendaraan listrik yang digadang-gadang menjadi kendaraan masa depan dunia. Mereka berkumpul, membentuk komunitas yang siap memberikan edukasi kepada masyarakat terkait kelebihan dari kendaraan berbasis energi listrik.

Dewata Electric Vehicle Association (DEVA) secara resmi terbentuk 29 Mei 2021 sebagai komunitas yang ingin ikut mengawal perkembangan kendaraan listrik, khususnya di Bali. Saat ini komunitas DEVA beranggotakan sekitar 170 orang terdiri dari berbagai elemen masyarakat yang peduli dengan kendaraan ramah lingkungan.

“Seiring waktu makin banyak yang bergabung dari bengkel kendaraan listrik, NGO, politikus, pejabat, Dinas Perhubungan (Bali), Dinas (Ketenagakerjaan dan) ESDM, dan juga dari media,” ujar salah satu anggota Komunitas DEVA, I Kadek Alamsta Suarjuniarta, Rabu (5/1/2022). 

Pria yang akrab disapa Alam menuturkan, jauh sebelum DEVA terbentuk, sekitar 50 orang tergabung ke dalam komunitas Bali Electric Community (BEC) yang juga perhatian dengan perkembangan kendaraan listrik. Seiring berjalannya waktu, nama komunitas berubah menjadi DEVA dengan visi memperkenalkan kendaraan listrik kepada masyarakat luas di Bali.

“Waktu itu pas pembukaan toko spare part kendaraan listrik salah satu anggota, sekalian gathering kita sepakat pakai nama DEVA,” kata Alam.

Dengan terbentuknya DEVA diharapkan mempererat hubungan antaranggotanya, sehingga  lebih efisien dalam mengkampanyekan kendaraan listrik di Bali. Bahkan pada tahun 2022 ini direncanakan komunitas DEVA akan didaftarkan sebagai badan hukum sehingga nantinya lebih mendapat kepercayaan dari setiap stakeholder kendaraan listrik.

“Supaya di mata hukum sah, di mata pemerintah sah, di mata masyarakat juga kita lebih terpercaya,” ucap Alam.

Pasalnya untuk memperkenalkan masyarakat dengan kendaraan listrik seperti berhadapan dengan gunung besar. Alam menyebut, pengetahuan masyarakat mengenai kendaraan listrik masih sangat minim, apalagi masyarakat yang berada di luar wilayah perkotaan. Perlu upaya yang terus menerus memperkenalkan berbagai kelebihan kendaraan listrik. 

Selain lebih ramah lingkungan, dikatakan kendaraan listrik juga lebih hemat di kantong karena tidak perlu membeli bahan bakar, minyak pelumas, busi, dan beberapa kelengkapan lainnya yanga ada pada kendaraan konvensional.

Alam mengakui selain pengetahuan masyarakat yang kurang mengenai kendaraan listrik, infrastruktur yang diperlukan kendaraan listrik juga masih minim. Seperti misalnya SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) yang jumlahnya masih terbatas.

Memasuki tahun 2022, DEVA langsung tancap gas. Mereka menggelar Bali EV Fest yang diklaim sebagai festival kendaraan listrik pertama dan terbesar di Bali. Festival berlangsung 3-9 Januari 2022 di Plaza Renon, Denpasar.

Festival mengajak lebih dari 12 pelaku electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik mulai dari start up kendaraan listrik, perusahaan mobil internasional, hingga siswa/mahasiswa yang getol utak atik kendaraan berbasis energi terbarukan.

Selain diisi dengan pameran kendaraan listrik, Bali EV Fest juga akan menggelar sejumlah kegiatan lainnya seperti talkshow, pelatihan konversi motor konvensional menjadi motor listrik, dan pada hari terakhir Bali EV Fest rencananya akan digelar konvoi motor listrik bersama Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati..

“Tanggal 9 Januari nanti ada konvoi besar start dari Kantor Gubernur sampai di Plaza Renon. Nanti gabung macam-macam, masyarakat umum yang punya kendaraan listrik atau yang belum punya kendaraan listrik boleh gabung mencoba feel kendaraan listrik,” tandas Alam.
 
Pemerintah Provinsi Bali diketahui telah mengeluarkan beberapa peraturan terkait kendaraan listrik. Pertama adalah Pergub Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih, kemudian juga ada Pergub Bali Nomor 48 Tahun 2021 tentang Energi Bersih dan Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Komentar