nusabali

Naikkan Insentif Bendesa Adat, Lakukan Transformasi Ekonomi

Dari Pidato Akhir Tahun 2021 Gubernur Bali Wayan Koster

  • www.nusabali.com-naikkan-insentif-bendesa-adat-lakukan-transformasi-ekonomi

Ekonomi Kerthi Bali telah diluncurkan Presiden Jokowi sebagai ‘Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Pembangunan Bali Era Baru’, 3 Desember 2021 lalu

DENPASAR, NusaBali
Komitmen Gubernur Wayan Koster bersama pasangannya, Wakil Gubernur Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati (Cok Ace), dalam melindungi kearifan lokal Bali, tidak hanya dibuktikan dengan terbitnya sejumlah regulasi. Bukti nyatanya adalah apresiasi dengan memberikan insentif kepada bendesa adat se-Bali, transformasi ekonomi, hingga pemberian bonus atlet yang berprestasi dalam PON XX 2020 di Papua. 

Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir 2 tahun sejak Maret 2020, Gubernur Koster juga berupaya mengawal perekonomian Bali. Caranya, dengan meluncurkan konsep ‘Ekonomi Kerthi Bali’, sebagai upaya mentransformasi struktur ekonomi Bali agar tidak lagi tergantung pada satu sektor pariwisata.

Dengan program prioritas di desa/kelurahan dan desa adat, diluncurkanlah Program Tim Desa Kerthi Bali Sejahtera. Berhasil tidaknya program ini tidak terlepas dari dukungan aktif para perbekel/lurah dan bendesa adat beserta jajarannya. Karena itulah, Pemprov Bali memberikan insentif kepada para perbekel dan bendesa adat. 

Para perbekel se-Bali diberikan insentif sebesar Rp 1,5 juta per bulan. Sedangkan para bendesa adat diberikan insentif sebesar Rp 2,5 juta per bulan. "Bendesa Adat yang awalnya dapat insentif Rp 1,5  juta per bulan, kita berikan tambahan masing-masing Rp 1 juta, sehingga total menjadi Rp 2,5 juta per bulan," terang Gubernur Koster saat penyampaian ‘Pidato Akhir Tahun 2021’ di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Komplek Jaya Sabha Denpasar, Jumat (31/12) lalu.

Menurut Gubernur Koster, insentif juga diberlakukan adil kepada putra-putri Bali yang berkecimpung di dunia olahraga dan sukses mengharumkan nama daerah. Untuk para atlet yang berprestasi dalam di PON XX 2020 di Papua, sudah disiapkan bonus. Aggaran untuk bonus atlet PON XX 2020 ini mencapai total Rp 30,5 miliar, yang rencananya akan diserahkan di awal tahun 2022.

Gubernur Koster berharap penghargaan ini bisa memacu semangat atlet dan pelatih di berbagai cabang olahraga, agar mereka semakin meningkatkan prestasinya. "Prestasi atlet kita di PON XX 2020 cukup membanggakan kita semua," ujar Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Sekadar dicatat, dalam PON XX 2020 di Papua, Oktober 2021 lalu, kontingen Bali berhasil tembus peringkat 5 besar klasemen akhir distrtibusi medali dengan perolehan 28 medali emas, 25 perak, dan 53 perunggu. Bali hanya kalah dari Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan tuan rumah Papua, namun berhasil unggul atas Jawa Tengah dan provinsi lainnya se-Indonesia. Inilah prestasi terbaik kontingen Bali sepanjang sejarah PON, sejak pesta olahraga multievent nasional 4 tahunan itu digelar pada 1948.

Gubernur Koster menegaskan, di masa pandemi Covid-19 ini, Pemprov Bali melakukan upaya dan terobosan di bidang ekonomi. Tujuannya, agar Bali ke depan tidak lagi hanya tergantung dengan sektor pariwisata. Pemprov Bali pun meluncurkan konsep ‘Ekonomi Kerthi Bali’, yang terdiri dari 6 pilar sektor unggulan sebagai pondasi. 

Pertama, sektor pertanian dalam arti luas dengan sistem pertanian organik. Kedua, sektor kelautan dan perikanan, Ketiga, sektor industri. Keempat, sektor industri kecil menengah (IKM) dan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Kelima, sektor ekonomi kreatif dan digital. Keenam, sektor pariwisata berbasis budaya dan berorientasi kualitas.

"Dengan menerapkan Ekonomi Kerthi Bali, maka perekonomian masyarakat Bali akan harmonis terhadap alam, hijau dan ramah lingkungan, serta menjaga kearifan lokal, berbasis sumber daya lokal, berkualitas, bernilai tambah, berdaya saing, tangguh, dan berkelanjutan," tegas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.

Gubernur Koster menyebutkan, konsep ‘Ekonomi Kerthi Bali’ telah dijadikan percontohan transformasi ekonomi di nasional. Ekonomi Kerthi Bali sendiri diluncurkan sebagai ‘Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Pembangunan Bali Era Baru’, 3 Desember 2021 lalu. 

"Presiden Joko Widodo telah meluncurkan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali tanggal 3 Desember 2021 lalu dan akan mulai dilaksanakan tahun 2022. Program ini akan dikawal langsung oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)," papar Gubernur Koster.

Dalam 3 tahun kepemimpinannya sejak dilantik pada 5 September 2018 lalu, Gubernur Koster-Wagub Cok Ace tetap rendah hati, meskipun telah banjir penghargaan tingkat nasional. Gubernur Koster terus berupaya merangkul seluruh elemen masyarakat Bali agar ‘solid bergerak untuk Bali’.

Apalagi, kata Koster, Bali akan menjadi tuan rumah berbagai event internasional di tahun 2022, yang praktis bakal jadi momentum kebangkitan ekonomi dan pariwisata Bali. Event internasional itu, antara lain, Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G-20), Pertemuan Parlemen Dunia yang melibatkan delegasi dari 179 negara, Pertemuan Pengurangan Risiko Bencana yang diikuti delegasi dari 193 negara, Konferensi Internasional Para Pihak Konvensi Minamata tentang Merkuri yang diikuti delegasil dari 135 negara, hingga Pertemuan Hari Pariwisata Dunia yang diikuti negara-negara anggota.

Koster pun mengajak krama Bali memberikan dukungan dan tetap taat dengan protokol kesehatan cegah penularan Covid-19. Pasalnya, pandemi Covid-19 hingga saat ini belum berakhir, terlebih dengan munculnya varian baru Omicron yang sudah terdeteksi di 88 negara, termasuk Indonesia. 

"(Varian Omicron) Tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan, titiang (saya) mengajak krama Bali tetap waspada, tertib melaksanakan Prokes. Kita yakin badai pandemi Covid-19 ini pasti akan berlalu. Tahun 2022 kerja besar penuh tantangan menanti kita. Siapkan mental dilandasi dengan sikap tikus, lurus, dan keluhuran hati, semangat menatap masa depan mewujudkan Bali era Baru," terang politisi senior bergelar Doktor Ilmu Matematika jebolan ITB Bandung, yang sempat tiga periode duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini. 7 nat

Komentar