nusabali

Tampung Sampah Kiriman, Dinas LHK Pinjam Lahan Warga

  • www.nusabali.com-tampung-sampah-kiriman-dinas-lhk-pinjam-lahan-warga

MANGUPURA, NusaBali
Membludaknya sampah kiriman di pesisir Pantai Badung, membuat Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) terpaksa meminjam lahan milik warga untuk tempat penampungan sementara.

Lahan milik warga yang dipinjam itu khusus untuk menampung sampah organik yang terbawa ombak ke bibir pantai.

Ada tiga lokasi lahan warga yang dipinjam. Sekitar Pantai Petitenget (Kuta Utara), Pantai Kedonganan (Kuta), dan Pantai Jimbaran (Kuta Selatan). Luas lahannya rata-rata sekitar 30 are. “Pemilik lahan merelakan lahannya untuk dijadikan tempat penampungan sampah organik. Kebetulan lahannya itu merupakan lahan kosong,” kata Koordinator Deteksi Evakuasi Dini Sampah Laut (Desalut) Dinas LHK Badung I Made Gede Dwipayana, Senin (3/1).

Menurut Dwipayana, kecenderungan sampah kiriman yang menepi di pesisir barat didominasi sampah organik. Kondisi itu relatif jauh berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Saat ini komposisi sampah organik dengan sampah plastik berbanding 70 dan 30 persen. Sedangkan tahun lalu komposisinya 50 berbanding 50 persen.

Menariknya, kondisi sampah kiriman mendominasi kini justru mengalami pergeseran ke utara. Jika sebelumnya sampah kiriman banyak menepi di Pantai Seminyak, Legian, dan Kuta, Kedonganan dan Jimbaran. Namun, kini sampah kiriman cenderung lebih banyak menepi di Pantai Petitenget dan Batu Belig, Canggu. “Semenjak seminggu terakhir proses penanganan sampah difokuskan di kedua pantai tersebut,” kata Dwipayana.

Sejauh ini pihaknya telah mengevakuasi sebanyak 1.000 ton sampah kiriman ke TPA Suwung. Sedangkan 600 ton sisanya masih ditempatkan di STO masing-masing pantai dan lahan milik warga yang telah dipinjam.

Disinggung total sampah pada saat pergantian tahun, Dwipayana menyebut mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Sampah pada saat pergantian tahun 2021 ke 2022 cenderung berkurang sekitar 30 persen. Rata-rata sampah yang ditangani saat pergantian tahun di seluruh Badung berkisar 10-20 ton.

“Kondisi terbanyak itu terjadi di wilayah pariwisata, seperti Kuta, Kuta Utara, dan Kuta Selatan. Kebanyakan sampah itu berupa sampah bekas makanan, kalau sampah petasan dan kembang api minim kita temui,” tandas Dwipayana. *dar

Komentar