nusabali

Capaian Vaksinasi Rabies Rendah, Kasus Meningkat

  • www.nusabali.com-capaian-vaksinasi-rabies-rendah-kasus-meningkat

Tahun 2020 sebanyak 13 kasus, tahun 2021 meningkat jadi 47 kasus.

BANGLI, NusaBali

Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli belum maksimal menggelar vaksinasi rabies akibat anggaran operasional yang minim. Imbasnya kasus anjing positif rabies meningkat pada 2021 lalu. Tahun 2020 sebanyak 13 kasus, sedangkan 2021 menjadi 47 kasus. Estimasi polulasi anjing pada 2021 sebanyak 59.346 ekor, tervaksin sebanyak 19.996 ekor atau 33,69%.

Kadis PKP Bangli, Made Alit Parwata, mengatakan vaksinasi rabies digelar setiap tahun. Anjing yang tidak mendapat vaksin secara berkelanjutan berpotensi tertular. Vaksinasi rabies dua tahun terakhir tidak optimal karena keterbatasan anggaran operasional yang kena refocusing. “Anggaran operasional bersumber dari pusat, provinsi, dan kabupaten,” ungkap Alit Parwata, Senin (3/1). Peningkatan kasus positif rabies pada anjing cukup siginifikan. Pada 2020 terdapat 13 kasus sedangkan tahun 2021 ada 47 kasus. Selain karena refocusing anggaran, petugas juga tidak berani sembarangan masuk pekarangan warga karena pandemi Covid-19.

Alit Parwata mengungkapkan, populasi anjing di Bangli pada 2020 sebanyak 59.346 ekor, tervaksin sebanyak 15.448 ekor atau 26%. Estimasi polulasi anjing tahun 2021 sebanyak 59.346 ekor, tervaksin 19.996 ekor atau 33,69%. Vaksinasi rabies melibatkan 6 tim. Masing-masing tim beranggotakan 6 orang yakni 1 orang bertugas melakukan vaksin, 1 orang bertugas sebagai pencatat, dan 4 orang bertugas menangkap anjing. “Petugas dapat honor Rp 15 ribu untuk 1 ekor anjing. Karena anggaran tidak tersedia maka kegiatan vaksinasi tidak bisa jalan secara efektif,” jelas Alit Parwata didampingi Sekretaris Dinas PKP, Sri Rahayu.

Alit Parwata mengatakan, Dinas PKP punya petugas vaksin namun tidak punya keahlian menangkap anjing. Saat menggelar vaksinasi melibatkan petugas lain. Disampaikan, temuan 47 kasus positif rabies tersebar di Kecamatan Tembuku sebanyak 24 kasus, Kecamatan Kintamani 14 kasus, Kecamatan Susut 5 kasus, dan Kecamatan Bangli 4 kasus. Anjing positif rabies ada pemiliknya namun dilepasliarkan. “Kami harap anjing dikandangkan, dirawat dengan baik,” pinta Alit Parwata. Vaksinasi tahun 2022 akan dimulai bulan Maret dengan sasaran zone merah atau desa yang ada kasus rabiesnya. *esa

Komentar