nusabali

Libur Tahun Baru, Objek Wisata Taman Ayun Minim Kunjungan

Objek Wisata Sangeh Hanya Bisa Gaet 1.000 Kunjungan

  • www.nusabali.com-libur-tahun-baru-objek-wisata-taman-ayun-minim-kunjungan

MANGUPURA, NusaBali
Tingkat kunjungan ke sejumlah objek wisata di Kabupaten Badung cenderung sepi, kendati libur tahun baru 2022.

Hal ini yang dirasakan oleh pengelola Objek Wisata Taman Ayun di Kecamatan Mengwi, begitu pula di Objek Wisata Sangeh di Kecamatan Abiansemal.

Ketua Pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) Taman Ayun, Made Suandi, menjelaskan pada liburan tahun baru memang ada kunjungan tetapi tidak terlalu banyak. Rata-rata per hari hanya mencapai 150 orang saja. Meski hanya dapat menggaet sedikit kunjungan, namun pihaknya tetap bersyukur, setidaknya ada kunjungan dari wisatawan ketimbang saat ditutup total seperti beberapa bulan lalu.

“Kunjungan ini dominan tamu domestik dan juga lokal Bali. Rata-rata 150 orang per harinya. Baik itu kunjungan pada saat 31 Desember 2021 maupun pada 1 Januari 2022 juga ada sedikit,” jelas Suandi, Minggu (2/12).

Minimnya tingkat kunjungan ini berdampak pada sedikitnya pemasukan yang didapat. Namun, pihaknya bersyukur biaya operasional selama pandemi Covid-19 ditanggung oleh Puri Ageng Mengwi sebagai penanggung jawab Taman Ayun.

Suandi menegaskan, Objek Wisata Taman Ayun sejatinya sudah menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat dan juga telah mendapat sertifikat Clean Health, Safety, Environment (CHSE). Untuk itu, Taman Ayun sejatinya sudah siap menerima kedatangan tamu dari mancanegara. “Kami sudah sangat siap menerima kunjungan tamu asing maupun domestik. Infrastruktur, prokes, SDM sudah sangat siap dan tinggal menunggu tamu saja,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Pengelola Objek Wisata Sangeh, Made Mohon, juga mengakui tingkat kunjungan tidak seramai tahun-tahun sebelum pandemi. Dia mengatakan, musim libur tahun ini kunjungan yang masuk mencapai 1.000 orang. Jumlah kunjungan ini disyukuri oleh pengelola di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang tak kunjung dinyatakan berakhir. “Kebanyakan wisatawan lokal. Kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sebelum Covid, kunjungan saat tahun baru bisa di atas 3.000 kunjungan. Namun demikian, kami bersyukur karena masih ada kunjungan,” ujarnya.

Pun jika dilihat dari jumlah kunjungan selama setahun, jumlah kunjungan tahun ini jauh turun dibandingkan tahun 2020, meski statusnya sama-sama dalam situasi pandemi Covid-19. Mohon membeberkan, jumlah kumulatif kunjungan tahun 2020 mencapai 46.413 kunjungan. Sedangkan tahun 2021 jumlah kumulatif kunjungan hanya mencapai 23.926 kunjungan.

“Kami cuma berharap objek wisata tidak ditutup lagi, karena kami cukup sulit untuk biaya operasionalnya. Operasional dan pakan monyet tetap jalan meski objek wisata ditutup,” kata Mohon sembari berharap tahun 2022 bisa lebih baik dan ada peningkatan dari jumlah kunjungan.

Walau di tengah situasi sulit, Mohon mengucap syukur pendapatan yang diperoleh masih bisa menutupi biaya operasional dan pakan monyet. Menurut Mohon, untuk biaya operasional dan pakan monyet setidaknya pengelola harus menyiapkan minimal Rp 30 juta per bulan. “Untuk saat ini syukurnya biaya operasional masih bisa nutup (tercukupi). Jika anggaran menipis lagi, karena tidak ada kunjungan, kami akan membatasi varian pakan monyet agar monyetnya tetap bisa rutin diberi makan,” tandasnya. *ind

Komentar