nusabali

Harga Telur Diprediksi Turun Minggu Depan

  • www.nusabali.com-harga-telur-diprediksi-turun-minggu-depan

Sesudah hari raya HBKN ini harganya langsung melandai di tingkat peternak

JAKARTA, NusaBali

Ketua Umum Asosiasi Peternak Layer Nasional, Musbar Mesdi memperkirakan harga telur ayam akan kembali turun pasca Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN), dalam hal ini Natal dan Tahun Baru 2022.

Harga telur yang kini tembus Rp 31-32 ribu per kilogram (kg) akan kembali turun di bawah Rp 30 ribu. Menurutnya itu siklus yang biasa terjadi setelah Natal dan Tahun Baru maupun Idul Fitri atau Lebaran.

"Sesudah sudah lewat masa HBKN biasanya melandai, artinya sekarang sudah di Rp 24 ribu, Rp 25 ribu, Rp 26 ribu (di tingkat peternak)," kata dia seperti dilansir detikcom, Kamis (30/12).

Harga telur ayam di pedagang yang dijual ke konsumen tembus Rp 31-32 ribu ketika harga di tingkat peternak Rp 24.500. Kemudian setelah tiba di pengepul, pedagang besar sampai pedagang kecil ada ongkos Rp 6.800 per kg.

Dia menjelaskan bahwa ketika harga telur ayam tinggi maka masyarakat pasti mengurangi pembelian. Dengan demikian harga akan terkoreksi pasca HBKN.

"Ini yang menyebabkan sesudah hari raya HBKN ini harganya langsung melandai di tingkat peternak. Ya rasanya sih nanti harga di tingkat konsumennya paling minggu depan sudah turun lagi di bawah Rp 30 ribu," jelasnya.

Melihat tren tingkat penawaran dan permintaan (supply-demand) saat ini, dia meyakini harga telur ayam tidak akan kembali meroket, justru akan mengalami penurunan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sendiri mengatakan pihaknya berupaya untuk meningkatkan produktivitas telur ayam agar dapat memenuhi permintaan pasar dan fluktuasi harga menjadi terkendali.

Menteri Syahrul dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan Presiden Joko Widodo memberikan arahan untuk meningkatkan produktivitas telur unggas, dan Kementan terus mendorong peternak ayam petelur maupun pedaging untuk bisa berkembang dengan baik sehingga fluktuasi pasokan dan permintaan masyarakat dapat terpenuhi.

“Bapak Presiden minta kita betul-betul bisa memfasilitasi peternak dari hulu ke hilir. Bagaimana budidaya tetap dijaga, dimaintain bahkan dikembangkan, setelahnya harus dibuat sedemikian rupa dan kemudian mengindustrikannya. Dan tentu saja kita berharap marketnya sudah ada,” ucap Mentan usai meninjau peternakan ayam petelur di Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan, pada Rabu seperti dilansir Antara, (29/12).

Mentan juga menerangkan harga telur yang meningkat saat ini disebabkan oleh dinamika pada momentum hari besar Natal dan Tahun Baru 2022. Namun Kementan juga segera berupaya supaya harga stabil dan peternak juga tetap bisa diuntungkan.

Mentan berkomitmen terus memperbaiki hulu dan hilir peternakan ayam petelur untuk mengurangi importasi bahan makanan dengan bahan dasar telur.

“Ada yang harus terus kami benahi antara lain tentu saja bukan peternaknya saja yang baik, bagaimana budidaya pakan ternaknya harus dipersiapkan, bahkan di hulu yang utamanya adalah pertanian jagung sehingga ke depan ini bisa terintegrasi, terkorporasi dalam satu sistem,” kata Mentan. *

Komentar