nusabali

Prof Mahardika: Vaksin Booster Tidak Diperlukan

  • www.nusabali.com-prof-mahardika-vaksin-booster-tidak-diperlukan

DENPASAR, NusaBali.com - Virolog Universitas Udayana, Prof Dr drh I Gusti Ngurah Kade Mahardika, menyebut vaksin ketiga (booster) Covid-19 bukan merupakan kebijakan strategis dalam menanggulangi pandemi Covid-19 di Indonesia.

Menurut Prof Mahardika yang lebih urgent dikejar pemerintah saat ini adalah meningkatkan pencapaian vaksinasi dosis 2 secara merata di seluruh Indonesia. Bahkan, menurut peneliti lulusan Jerman, capaian vaksinasi harus didorong mencapai 100 persen bukan lagi 70 persen dari jumlah populasi.

“Sekarang yang lebih penting semakin banyak orang yang divaksin dua kali, lebih strategis dari vaksin ketiga tapi lingkupnya rendah (tidak merata),” ujar Prof Mahardika, Rabu (29/12/2021). 

Lebih jauh dikatakan, pemerintah mesti mendorong supaya lebih banyak warga yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap untuk mencegah gejala parah atau kematian akibat terinfeksi virus corona. Karena menurut Prof Mahardika, perkembangan terkini menyatakan vaksin tidak membantu dalam mencegah penularan Covid-19, sebaliknya membatu menurunkan tingkat keparahan apabila terpapar Covid-19.

“Dunia sudah menunjukkan bahwa vaksin tidak mencegah transmisi komunitas, tapi mencegah risiko masuk rumah sakit dan risiko meninggal dunia,” ujar peneliti virus asal Jembrana. 

Lebih jauh dijelaskan Prof Mahardika, kenapa pemerintah harus lebih mendorong capaian vaksin dosis kedua, pasalnya seluruh merk vaksin yang beredar saat ini di dunia diyakini ampuh mencegah keparahan gejala apabila terkena Covid-19 varian Omicron. 

Diketahui Omicron merupakan varian terkini dari virus corona yang penyebarannya sudah masif ke seluruh dunia termasuk Indonesia. 

Prof Mahardika menyebut, meski antibodi yang mampu mendeteksi virus corona dalam tubuh sudah jauh menurun, namun dikatakan tubuh masih mampu untuk membuat antibodi secara cepat apabila tubuh terpapar virus corona. 

Namun demikian, Prof Mahardika setuju jika vaksin dosis ketiga perlu diberikan kepada orang-orang yang memiliki risiko lebih tinggi terpapar Covid-19 seperti misalnya tenaga kesehatan. “Jadi menurut saya vaksinasi yang ketiga untuk kalangan umum, tidak diperlukan,” tuturnya.

Perlu diketahui, sebelumnya Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi, pada Selasa (28/12/2021), mengatakan pemerintah tengah berencana untuk mempercepat pemberian vaksin booster atau dosis ketiga pada masyarakat pada awal tahun 2022. 

Alasan pemerintah mempertimbangan pemberian vaksin booster dipercepat adalah karena adanya tingkat penularan yang sangat cepat dari Omicron dan telah ditemukannya transmisi lokal dari varian baru Covid-19 tersebut.

Pemberian vaksin dosis ketiga itu direncanakan akan diberikan melalui dua skema yang berbeda, yakni melalui skema mandiri dan skema yang dibiayai oleh pemerintah.


Komentar