nusabali

Jelang Nataru, Satpol PP Gencarkan Razia Gepeng

  • www.nusabali.com-jelang-nataru-satpol-pp-gencarkan-razia-gepeng

MANGUPURA, NusaBali
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung, menggencarkan razia gelandangan dan pengemis (gepeng) di kawasan kampung turis Kuta.

Terlebih menjelang natal dan tahun baru (Nataru) saat ini. Mirisnya meski sejumlah gepeng berhasil diciduk, namun nekat kembali turun ke jalan.

Kasatpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara, menegaskan gencarnya razia terhadap para gepeng karena ditengarai mereka melakukan segala cara untuk memuluskan aksinya. Dari beberapa kasus yang telah ditangani, mereka ada ada yang membawa speaker, selain itu mengecet tubuh menjadi silver serta menggunakan pakaian seperti badut. Tujuannya untuk menarik minat masyarakat yang sedang berhenti di lampuh merah. “Memang bermacam-macam caranya. Kalau yang berkedok donasi masih kita dalami,” papar Suryanegara, Selasa (28/12).

Menurut Suryanegara, biasanya para gepeng diamankan di seputaran Simpang Nakula, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta. “Kalau dari Simpang Nakula, itu sering kami amankan pengemis yang sedang beraksi. Sudah sering kami angkut dan dipulangkan ke kampung halamannya. Namun, tetap saja ada lagi yang datang. Nah, apakah kemunculan dengan kedok donasi itu bagian dari para pengemis untuk mengelabui? Itu kita akan turunkan tim nantinya,” tegas mantan Kabid Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Badung itu.

Suryanegara mengimbau masyarakat agar tidak memberikan apapun kepada para gepeng tersebut, sehingga mereka tidak lagi turun ke jalan. “Kalau masyarakat tidak ada yang memberi, tentu itu sangat baik, sehingga para pengemis ini pikir-pikir juga untuk turun ke jalanan,” tandasnya.

Sementara, Ketua LPM Legian I Wayan Puspa Negara, mengatakan tidak elok jika di kawasan destinasi wisata menjamur gepeng. Hal itu justru merusak citra pariwisata. Untuk itu, sejak dari awal pihaknya kerap merazia para gepeng maupun orang yang meminta-minta dengan kedok donasi.

“Tidak elok kalau ada aktivitas semacam itu di kawasan destinasti wisata. Makanya kalau ada informasi, kami akan langsung tindaklanjuti,” tegas Puspa Negara. *dar

Komentar