nusabali

Turis Jepang Sudah Rindu Bali

Konjen Jepang dan Media Jepang Temui Wagub Cok Ace

  • www.nusabali.com-turis-jepang-sudah-rindu-bali

Hasil survei di Jepang banyak masyarakat Negeri Sakura yang rindu ingin ke Bali, namun masih terkendala masa karantina dan beberapa administrasi lainnya.

DENPASAR, NusaBali

Wisatawan mancanegara ternyata sudah sangat ingin berkunjung ke Bali. Namun karena aturan masing-masing negara di masa Pandemi Covid-19 membuat mereka tertunda datang. Salah satunya wisatawan Jepang sudah sangat rindu datang ke Pulau Dewata. Hal itu terungkap dalam pertemuan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace dengan Konsul Jenderal Jepang untuk Bali, Katsumata Harumi dengan Media Lokal Jepang Nippon Hso Kyokai (NHK) di Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Selasa (28/12) siang.

Pertemuan antara Wagub Cok Ace dengan Konjen Jepang Katsumata Harumi merupakan audiensi dan bertukar informasi tentang kepariwisataan di masa Pandemi Covid-19.  Konjen Jepang Katsumata Harumi juga  mengajak media lokal Jepang ke Provinsi Bali untuk melihat dan mengetahui update kondisi Pulau Bali, khususnya kesiapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dalam menerima wisatawan asing, khususnya wisatawan dari Jepang.

Menurut Harumi, hasil survei yang dilakukan pihaknya di Jepang, sudah banyak masyarakat Negeri Sakura yang rindu ingin datang ke Bali. Namun masih terkendala masa karantina dan beberapa administrsi lainnya. "Untuk itu kami ingin mengetahui update dari Pemprov terkait persyaratan wisatawan asing masuk Bali," ujar Harumi. Menanggapi hal itu, Wagub Cok Ace menyampaikan apresiasi kunjungan Konjen Jepang ke Pemprov Bali. Dijelaskan Cok Ace, kondisi Bali di masa Pandemi Covid-19 saat ini sudah mulai ke arah yang stabil, walaupun persentase penularan Covid-19, kemudian kondisi ekonomi Bali masih minus, akibat tumpuan utama ekonomi Bali ada pada pariwisata.

Kondisi yang mulai membaik ini, menurut Cok Ace disebabkan oleh tingkat vaksinasi di Bali sudah cukup tinggi. Capaian vaksin dosis pertama sudah mencapai lebih dari 100% , vaksin dosis kedua mencapai 92% dan untuk anak-anak umur 12-18 tahun sudah mencapai 90%. "Capaian vaksinasi ini membuat Bali mendapat predikat vaksinasi tertinggi di antara provinsi yang ada di Indonesia. Sehingga kekebalan komunal sebenarnya sudah terpenuhi," ujar Cok Ace.

Terkait fasilitas pariwisata, Cok Ace menyampaikan hotel-hotel di Bali sudah mengantongi sertifikat CHSE, yaitu Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan) dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan). "Hotel di Bali juga menerapkan aplikasi Pedulilindungi untuk memudahkan dalam pelacakan jika terjadi kasus Covid-19," terang Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali ini.

Terkait masa karantina yang diberlakukan pemerintah pusat, Cok Ace mengatakan Pemprov Bali inline dengan kebijakan Pemerintah Pusat. Kata dia, saat ini sedang diterapkan 10 hari masa karantina untuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Hal tersebut membuat agak berat untuk wisatawan mancanegara.

Namun kata Cok Ace, saat ini hal tersebut masih dibicarakan kembali termasuk terkait penerapan visa. Diharapkan terdapat pembaruan kebijkan yang meringankan para wisatawan mancanegara yang datang ke Bali.  “Saya harap dengan adanya pemberitaan dari media Jepang ini memberikan informasi baru kepada masyarakat Jepang, dan saya harap secepatnya wisatawan Jepang dapat berkunjung ke Bali,” pungkas tokoh Puri Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini. *nat

Komentar