Kuta Utara Jadi Pusat Peredaran Narkoba
MANGUPURA, NusaBali
Hasil evaluasi tahunan oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Badung peredaran gelap narkotika paling tinggi 2021 ini terjadi di Kuta Utara, khususnya di Desa Dalung dan Desa Canggu.
Tidak seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda, wilayah Kecamatan Kuta paling tinggi penyalah guna dan peredaran gelap barang haram tersebut. Ada beberapa faktor penyebab bergesernya daerah peredaran gelap narkotika di Badung. Sebelum pandemi Covid-19 tempat hiburan malam dikawasan Kuta banyak dikunjungi wisatawan baik domestik maupun internasional. Kini sebagian besar tempat hiburan itu tutup.
"Kini pindah ke Kuta Utara karena di kawasan ini banyak penginapan seperti vila dihuni oleh wisatawan mancanegara," ungkap Plt Kepala BNNK Badung Kompol Anak Agung Gde Mudita saat gelar jumpa pers, Senin (27/12) siang.
Kompol Mudita menjelaskan selama 2021 terjadi penurunan ungkap kasus dibanding tahun 2020. Tahun 2020 berhasil mengungkap 100 kasus, sementara 2021 ini mengungkap 94 kasus. Sementara barang bukti narkoba yang disita dalam satu tahun terakhir terdiri dari ganja 9.154,58 gram dan sabu 10,52 gram.
"Untuk tersangka kami amankan lima orang. Mereka semua dibawa langsung ke kantor BNNP Bali. Sebab hanya di sana ada ruang tahanan dan ruangan menyimpan alat bukti," bebernya.
Lebih lanjut dikatakan di wilayah Canggu dan sekitarnya sebagian besar kasus yang diungkap merupakan kasus narkoba jenis ganja. "Rata-rata pengedarnya pelatih surfing. Untuk ganja ini, jaringan Medan. Diedarkan untuk wisatawan asing di Canggu," ucap Kompol Mudita.
Sementara peredaran narkoba di wilayah Dalung sebagian besar jenis shabu. Kawasan ini jadi medan peredaran narkoba selain padat penduduk karena di kawasan perumahan, para pengedar dan pengguna juga tinggal di sekitar wilayah Dalung. "Bahkan kami pernah menangkap pengedar yang berulangkali menempel shabu di lokasi yang sama di wilayah Dalung," bebernya. *pol
"Kini pindah ke Kuta Utara karena di kawasan ini banyak penginapan seperti vila dihuni oleh wisatawan mancanegara," ungkap Plt Kepala BNNK Badung Kompol Anak Agung Gde Mudita saat gelar jumpa pers, Senin (27/12) siang.
Kompol Mudita menjelaskan selama 2021 terjadi penurunan ungkap kasus dibanding tahun 2020. Tahun 2020 berhasil mengungkap 100 kasus, sementara 2021 ini mengungkap 94 kasus. Sementara barang bukti narkoba yang disita dalam satu tahun terakhir terdiri dari ganja 9.154,58 gram dan sabu 10,52 gram.
"Untuk tersangka kami amankan lima orang. Mereka semua dibawa langsung ke kantor BNNP Bali. Sebab hanya di sana ada ruang tahanan dan ruangan menyimpan alat bukti," bebernya.
Lebih lanjut dikatakan di wilayah Canggu dan sekitarnya sebagian besar kasus yang diungkap merupakan kasus narkoba jenis ganja. "Rata-rata pengedarnya pelatih surfing. Untuk ganja ini, jaringan Medan. Diedarkan untuk wisatawan asing di Canggu," ucap Kompol Mudita.
Sementara peredaran narkoba di wilayah Dalung sebagian besar jenis shabu. Kawasan ini jadi medan peredaran narkoba selain padat penduduk karena di kawasan perumahan, para pengedar dan pengguna juga tinggal di sekitar wilayah Dalung. "Bahkan kami pernah menangkap pengedar yang berulangkali menempel shabu di lokasi yang sama di wilayah Dalung," bebernya. *pol
Komentar