nusabali

Empat Sekolah di Buleleng Ditetapkan Sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional

  • www.nusabali.com-empat-sekolah-di-buleleng-ditetapkan-sebagai-sekolah-adiwiyata-nasional

SINGARAJA, NusaBali
Dunia pendidikan Buleleng mendapat kado indah di penghujung tahun 2021. Sebanyak empat sekolah yang terdiri dari dua Sekolah Dasar (SD) dan dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) ditetapkan sebagai sekolah Adiwiyata tingkat nasional. Penghargaan tersebut berasal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

SK Menteri LHK Nomor : 1079/MENLHK/P2SDM/SDM.2/2021 tentang penetapan Sekolah Adiwiyata Nasional Tahun 2021, menetapkan empat sekolah di Buleleng. Keempatnya yakni SDN 1 Tajun di Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, SDN 1 Banyuning di Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng, SMPN 3 Seririt di Desa Bestala, Kecamatan Seririt dan SMPN 2 Banjar di Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Made Astika dihubungi Minggu (26/12) kemarin mengatakan, seleksi sekolah Adiwiyata merupakan agenda rutin setiap tahun. Sejumlah sekolah yang terpilih mewakili Buleleng juga didampingi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng. Sedangkan dari sisi penyiapan satuan pendidikannya dilakukan Disdikpora Buleleng.

“Kami di Disdikpora menyiapkan satuan pendidikan di masing-masing kecamatan yang memiliki potensi untuk penilaian Adiwiyata Nasional, baik jenjang SD dan SMP,” ungkap Astika. Untuk dapat ditetapkan menjadi sekolah Adiwiyata penghargaan untuk pelestarian lingkungan sekolah, setiap sekolah harus memenuhi 4 aspek. Aspek-aspek tersebut menjadi kriteria penilaian oleh tim pusat, diantaranya aspek kebijakan sekolah yang menyangkut wawasan lingkungan hidup. Kemudian aspek kurikulum sekolah yang berbasis lingkungan hidup, aspek pengelolaan sarana dan prasarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan.

Menurut Astika, penetapan sekolah Adiwiyata ini diharapkan pemerintah pusat dapat mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Selain menanamkan karakter peduli lingkungan dan upaya pelestarian lingkungan sejak dini kepada siswa. “Kami berterimakasih kepada Kementerian LHK dengan penghargaan yang diberikan kepada sekolah di Buleleng,” imbuhnya. Astika juga mengatakan sekolah Adiwiyata di Buleleng sejak tahun 2014 lalu, sudah ada 65 sekolah, di jenjang SD, SMP, SMA/SMK. Tiga sekolah diantaranya meraih penghargaan tertinggi sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri. Sebanyak 13 sekolah lainnya dengan predikat Adiwiyata tingkat nasional, 21 sekolah dengan penghargaan Adiwiyata tingkat provinsi dan sisanya 28 sekolah berstatus sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten.

Sementara itu salah satu penerima penghargaan Adiwiyata tingkat nasional SDN 1 Banyuning, melalui Kepala Sekolah (Kasek) Ni Nyoman Putriasih mengaku sangat bangga dengan penghargaan yang diraih. Dia menjelaskan persiapan menjadi sekolah Adiwiyata memang sudah dilakukan sejak lama. Putriasih pun mengatakan tidak hanya menjaga lingkungan sekolah tetap bersih dan rindang, namun juga meminimalisir sampah plastik di lingkungan sekolah.

“Anak-anak seluruhnya, setiap ke sekolah selalu bawa tumbler minum dan juga kotak bekal dari rumah untuk mengurangi sampah plastik dan menjaga makanan anak-anak tetap bergizi. Langkah ini sangat didukung oleh orangtua,” kata Putriasih.

Selain anak-anak yang diubah kebiasaannya membawa bekal sekolah, kantin sekolah juga diimbau untuk menjual jajanan yang sehat dan tidak menggunakan pembungkus plastik. Kalaupun masih ada, sampah plastik yang ditimbulkan langsung dipilah dan diolah oleh warga sekolahnya. “Pola pemilahan sampah juga kami lakukan, kalau yang organik dipakai pupuk, sedangkan yang anorganik seperti sampah plastik dikumpulkan dan kemudian dijual ke bank sampah, sehingga bernilai ekonomis,” imbuh dia.

Capaian yang diraih SDN 1 Banyuning saat ini, menurutnya tidak segampang membalikkan telapak tangan. Menurut Putriasih yang paling penting adalah menanamkan mindset kepada anak didik untuk sejak dini tahu dan mau ikut melestarikan lingkungan di sekitarnya. Kebiasaan baik yang ditanamkan sekolah pun diharapkan dapat dibawa ke lingkungan tempat tinggal mereka. “Kebiasaan yang baik terbentuk dari konsistensi dan usaha. Mudah-mudahan capaian kami di SDN 1 Banyuning bisa menginspirasi sekolah lainnya untuk menjaga kebersihan lingkungan, sebagian dari iman kita,” harap Putriasih. *k23

Komentar