nusabali

Penuhi Janji ke Masyarakat Bali

Hasto Akan Menari Kecak di Puncak HUT Ke-49 PDIP

  • www.nusabali.com-penuhi-janji-ke-masyarakat-bali

Hasto pada Oktober 2018 berjanji akan menari Kecak bila pasangan I Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati terpilih jadi Gubernur dan Wagub Bali.

JAKARTA, NusaBali

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mewujudkan janji lamanya untuk menari Kecak bersama hampir 100 seniman yang ikut dalam aksi seni yang digelar di Anjungan Bali, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Kamis (23/12/2021) malam.

Sebagai bentuk keseriusannya, pada Rabu (22/12) malam Hasto bersama peserta berlatih selama 2 jam. Usai latihan itu, pada Kamis malam disajikan dalam sebuah pertunjukan.

Rencananya, aksi menari Hasto ini akan ditayangkan dalam rangkaian peringatan HUT ke-49 PDIP yang bertema ‘Bangunlah Jiwa dan Badannya untuk Indonesia Raya’. Puncak HUT ke-49 PDIP akan berlangsung pada 10 Januari 2022.

Hasto mengatakan Tari Kecak mempunyai cerita, sejarah, hingga filosofi tarian khasnya. “Ternyata menari bareng-bareng beda, ada aliran energi spiritual ketika menari bersama-sama. Saya merasakan adanya gelora terkombinasi rasa kagum pada Sang Pencipta. Hal itulah yang saya rasakan saat menari Kecak. Saat mengangkat lengan dan meneriakkan cak, cak, cak. Ada gabungan olah rasa, pikir, dan gerak badan dalam satu irama,” kata Hasto dalam siaran persnya.

“Pertunjukan ini sebagai bagian penghormatan terhadap kebudayaan Bali, dan dalam rangka memeriahkan peringatan HUT ke-49 PDI Perjuangan,” ucap pria asal Jogjakarta itu.

Diketahui, Hasto pada Oktober 2018 lalu pernah berjanji akan menari Kecak bila pasangan calon I Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) terpilih Gubernur dan Wagub Bali.

“Saya pernah membuat janji kepada masyarakat Bali, kalau Pak Wayan Koster dan Cok Ace menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur, saya akan mempersembahkan sebuah Tari Kecak sebagai rasa syukur dan juga komitmen bagaimana kepemimpinan Pak Koster dan Cok Ace terus membangun kebudayaan Nusantara, terutama Bali sebagai bagian dari napas ibu pertiwi dengan menggelorakan seluruh rasa cinta tanah air melalui kebudayaan,” ujarnya.

Janji itu baru bisa dipenuhi sekarang karena pilkada serentak tahun 2020 dan pandemi Covid-19, sehingga tertunda terus, kata Hasto.

Sementara itu, para penari yang mendampingi Hasto dikoordinasikan oleh Bli Yanthu, seniman asal Bali.

Proses Tari Kecak yang direkam secara khusus itu, terdiri dari empat babak. Dalam salah satu babak, Hasto berperan sebagai Sugriwa, seorang raja kera yang merupakan sahabat Rama. Sugriwa bersama Hanoman, turut membantu Rama ketika menyelamatkan Sinta.

Mengapa cerita Ramayana? Hasto menjelaskan bahwa kisah itu menggambarkan bagaimana perjuangan menegakkan dharma atau kebaikan. Perjuangan dengan penuh keteguhan dan keyakinan, juga perjuangan suci.

“Seorang Rama melawan berbagai bentuk angkara murka yang diwakili Rahwana,” kata Hasto. Di sisi lain, cerita ini juga menggambarkan soal kesetiaan. Yakni lewat kesetiaan Dewi Sinta, yang mengandung berbagai ujian dan konsekuensi.

“Tetapi apa pun itu, tetap setia pada jalan kebenaran. Dan akhirnya mendapatkan rahmat perlindungan dari Yang Maha Agung, Yang Maha Kasih, sehingga Dewi Sinta akhirnya mendapatkan tempat yang begitu mulia karena jalan suci yang ditempuh Dewi Sinta,” jelas Hasto.

Baginya, kisah ini juga dirasakan manusia dalam kehidupannya. Tak terkecuali dalam kehidupan politik. Apalagi bagi PDI Perjuangan dan pemerintahan Presiden Joko Widodo, kader partai yang kini memimpin Indonesia.

“Dalam seluruh ekspresi yang kita persembahkan hari ini, juga ungkapan doa. Merupakan suatu penyatuan antara alam pikir, alam rasa, dalam gerak, vokal, di dalam lagu yang mencerminkan suasana batin kita untuk menuju kesempurnaan, menuju kebahagiaan,” ucap Hasto. *ant

Komentar