nusabali

Diskes Antisipasi DB Pasca Banjir Nusa Penida

  • www.nusabali.com-diskes-antisipasi-db-pasca-banjir-nusa-penida

Selain demam berdarah, Dinas Kesehatan Klungkung juga mengantisipasi penyakit diare pasca banjir di Nusa Penida.

SEMARAPURA, NusaBali

Banjir bandang yang menerjang Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Senin (13/12) lalu, sempat memicu genangan air di beberapa lokasi. Untuk itu Dinas Kesehatan (Diskes) melakukan langkah antisipasi dengan melakukan fogging guna mencegah penyakit demam berdarah (DB).

“Selain fogging kami juga membagikan abate untuk mencegah nyamuk Aedes Aegypti penyebab DB,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni, Sabtu (25/12).

Fogging dan pembagian abate sudah dilakukan di tiga banjar di Desa Ped, Nusa Penida, yakni Banjar Bodong, Banjar Sental, dan Banjar Bias, selama tiga hari pada 20 – 22 Desember lalu.

Kata dr Swapatni, fogging dan pembagian abate tidak tertutup kemungkinan dilakukan di desa lainnya yang sebelumnya juga terdampak banjir bandang. Sejauh ini, menurut dr Swapatni belum ada perkembangan peningkatan penyakit akibat banjir bandang. “Kalau banjir itu yang kami takutkan diare dan DB. Karenanya kami lakukan antisipasi,” kata dr Swapatni.

Sementara itu, BPBD Klungkung sudah menyedot air yang menggenangi puluhan rumah warga di Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung. Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada, mengatakan daerah terendam banjir sangat luas. BPBD Klungkung mendapat bantuan tenaga dari BPBD Provinsi Bali dan Balawista Klungkung untuk penanganan pasca banjir bandang. “Sebanyak 87 warga Desa Ped rumahnya sempat terendam air,” ujar Widiada.

Di satu sisi untuk memenuhi kebutuhan warga, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung, sudah menyalurkan bantuan logistik berupa 120 kasur, 75 peralatan dapur, dan 175 paket sembako beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, banjir bandang menerjang Kecamatan Nusa Penida, Senin (13/12) dinihari, mengakibatkan kerusakan parah di 7 desa kawasan pesisir. Kerusakan terjadi di 185 titik lokasi dengan kerugian material ditaksir mencapai Rp 3,67 miliar. *wan

Komentar