nusabali

Bupati Pastikan Tidak Ada Pungutan Retribusi Karcis di RTH Bung Karno

  • www.nusabali.com-bupati-pastikan-tidak-ada-pungutan-retribusi-karcis-di-rth-bung-karno

SINGARAJA, NusaBali
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, memastikan tidak ada pungutan retribusi karcis yang akan diberlakukan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno.

Dia pun menegaskan RTH termegah dan terluas yang berlokasi di Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng itu dipersembahkan seutuhnya untuk masyarakat Buleleng. Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng ini mengatakan, sebagai kepala daerah dan pembuat kebijakan dia memastikan tidak akan ada biaya masuk yang dikenakan untuk pengunjung. “Seluruh kebijakan itu dibuat oleh bupati. Jangan salah dulu, apa yang dikatakan kepala dinas sebelumnya itu hanya teknisnya saja. Nanti kebijakannya ditentukan oleh saya sendiri sebagai kepala daerah. Jadi saya tegaskan  RTH Bung Karno itu tidak dipungut biaya masuk untuk pengunjung,” tegas Agus Suradnyana, Kamis (23/12) kemarin.

Menurutnya, rencana retribusi di RTH Bung Karno yang sempat disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) I Gede Melanderat beberapa waktu lalu hanya bersifat kajian teknis. Pertimbangan kajian teknis tersebut karena melihat beban biaya yang diperlukan untuk pemeliharaan taman Bung Karno yang cukup besar. Namun untuk tatanan kebijakan, bupati sebagai kepala daerah sudah mempersiapkan solusi dari persoalan tersebut. Seluruh biaya operasional dan pemeliharaan taman akan dibebankan kepada pemerintah daerah.

“Taman ini dibangun harapannya mampu memberikan kontribusi terhadap kenyamanan, meningkatkan imun tubuh kita agar terhindar dari segala penyakit. Selain itu dimanfaatkan untuk zona olahraga, yoga atau pertunjukan lainnya, ini penting buat daerah. Sehingga saya membuat kebijakan tidak ada pembayaran atau retribusi di Taman Bung Karno. Ini milik masyarakat,” ungkapnya lagi menegaskan.

Sementara itu bupati dua periode ini pun tidak menginginkan keberadaan RTH Bung Karno saat ini dimanfaatkan untuk elektabilitas, popularitas maupun  peningkatan elektoral pihak tertentu. Dia mengajak seluruh masyarakat yang memanfaatkan taman harus ikut memeliharanya dengan baik. Sehingga aset besar dan investasi besar yang telah ditanamkan pemerintah daerah dapat bermanfaat semaksimal mungkin.

“Saya tidak mau Taman Bung Karno ditarik-tarik ke ranah yang bersifat meningkatkan popularitas. Ini milik masyarakat Buleleng, mari manfaatkan dan jaga bersama,” ajak bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.

Selanjutnya, Pemkab Buleleng akan menggelar rapat khusus untuk membahas ide-ide dan masukan dalam pengelolaan RTH Bung Karno ke depannya, bersama instansi terkait. Termasuk membahas ide-ide segar,  penampilan atau pementasan seni yang dapat dilaksanakan di RTH. *k23

Komentar