nusabali

Tjokorda Pemecutan XI Meninggal Akibat Komplikasi

  • www.nusabali.com-tjokorda-pemecutan-xi-meninggal-akibat-komplikasi

DENPASAR, NusaBali
Keluarga besar Puri Agung Pemecutan berduka. Raja Puri Agung Pemecutan, Ida Tjokorda Pemecutan XI, yang juga sesepuh Partai Golkar, lebar (wafat) di usia 76 tahun pada Buda Paing Krulut, Rabu (22/12) subuh pukul 05.30 Wita, setelah berjuang melawan sakit komplikasi.

Ida Tjokorda Pemecutan XI menghembuskan napas terakhir di kediaman anaknya nomor tiga, Anak Agung Ngurah Damar Negara, 44, di Jalan Mohamad Yamin Niti Mandala Denpasar. Tjok Pemecutan tinggal di rumah anaknya itu sejak November 2021 lalu, setelah sempat selama 29 hari dirawat inap di RSUP Sanglah, Denpasar.

Pasca meninggal, jenazah almarhum Tjok Pemecutan dibawa pulang ke Puri Pemecutan di Jalan Thamrin Nomor 2 Denpasar kawasan Kelurahan Pemecutan, Kecamatan Denpasar Barat, Rabu siang sekitar pukul 11.30 Wita. Jenazah yang diangkut mobil ambulans, diantar oleh AA Ngurah Damar Negara bersama keluarga besar Puri Agung Pemecutan.

Penyambutan jenazah itu sendiri dikomandoi salah satu panglingsir Puri Agung Pemecutan, Anak Agung Ngurah Rai Sudarma. Jenazah Tjok Pemecutan, raja yang semasa walaka bernama Anak Agung Ngurah Manik Parasara, langsung disemayamkan di Bale Semanggen Puri Agung Pemecutan.

Pantauan NusaBali, suasana duka dan tangis meledak saat jenazah tiba di Puri Pemecutan. Istri almarhum Tjok Pemecutan, Anak Agung Ayu Suryaningsih, 69, tak kuasa membendung tangis. Mantan Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Bali ini ditenangkan oleh keluarga. Terlihat pula putra-putri Tjok Pemecutan, seperti putri sulung Anak Agung Ratna Ambarsari, 45, dan si bungsu Anak Agung Ngurah Gede Kerthagama,38.

Salah satu menantu almarhum, Ida Bagus Wesnawa, 47, mengatakan Tjok Pemecutan sebelumnya sempat menjalani operasi hernia sekitar 6 bulan lalu. Kondisinya pun sudah sehat dan kembali beraktivitas. Namun, sebulan lalu, kondisi sesepuh Partai Golkar mantan ketua DPRD Bali di era Orba ini kembali drop, karena berbagai komplikasi penyakit.

"Ratu (sebutan untuk Tjok Pemecutan) sempat dirawat selama 29 hari di RSUP Sanglah. Setelah dibolehkan pulang dari rumah sakit, kami bersama keluarga mengajak Ratu tinggal di Jalan Mohamad Yamin Denpasar," terang suami dari Gung Ratna ini kepada NusaBali di Puri Agung Pemecutan, Rabu siang.

IB Wesnawa menambahkan, sebelum lebar, Tjok Pemecutan bisa berkomunikasi seperti biasa dengan keluarga. "Sehari sebelumnya, Ratu komunikasi seperti biasa dengan kita," ujar IB Wesnawa, birokrat yang kini menjabat Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Litbang Provinsi Bali.

Sementara istri almarhum, AA Ayu Suryaningsih, tidak bisa bicara banyak karena masih amat berduka. Srikandi Golkar ini terlihat berusaha tegar dan kuat atas berpulangnya suami tercinta. "Kami mohon doanya, ini sudah jalan beliau," ujar Suryaningsih menahan sedih.

Mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Denpasar ini mengatakan, Tjok Pemecutan sebelumnya tidak ada mengeluh sakit. Bahkan, tiga hari sebelum lebar, almarhum sempat dijenguk mantan Bupati Badung yang kini anggota DPD RI Dapil Bali, Anak Agung Gde Agung, di Jalan Mohamad Yamin Niti Mandala Denpasar. "Saat itu, beliau (Tjok Pemecutan) sempat guyon dengan Gung Gde Agung, sepertinya mengatakan sehat-sehat dan kuat," papar Suryaningsih yang kini Anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar Bali.

Tjok Pemecutan sendiri berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta AA Ayu Suryaningsih dan 4 anak (Anak Agung Ratna Ambarsari, 45, Anak Agung Ngurah Damar Negara, 44, Anak Agung Sagung Mas Indah Sari, 43, Anak Agung Ngurah Gede Kerthagama, 38), serta 12 orang cucu.

Hingga kemarin sore, jenazah Tjok Pemecutan masih disemayamkan di Puri Agung Pemecutan. Belum jelas, kapan jenazah almarhum akan diupacarai palebon, karena pihak keluarga masih paruman. Menurut panglingsir yang juga juru bicara Puri Pemecutan. AA Ngurah Rai Sudarma, mengenai upacara palebon maish akan dibicarakan dengan keluarga besar, para moncol, dan Ida Pedanda.

"Nanti saya kabarin usai rapat," ujar mantan Sekwan DPRD Badung ini. Namun, berdasarkan informasi terakhir tadi malam, upacara palebon Tjok Pemecutan akan dilaksanakan pada Sukra Paing Matal, Jumat, 21 Januari 2022 mendatang, di Setra Badung, Desa Adat Denpasar.

Almarhum Tjok Pemecutan merupakan putra dari Raja Pemecutan X (Ida Tjokorda Ngurah Gde Pemecutan X) dengan istri yang ke-4. Tjok Pemecutan lahir di Denpasar pada 17 April 1945 dan diabiseka jadi Raja Puri Agung Pemecutan per 16 Juli 1989. Tjok Pemecutan bersaudara kandung dengan Anak Agung Sagung Parasari, Anak Agung Sagung Mirah Pradnyadari, dan Anak Agung Sagung Putri Paraniti.

Anak Agung Sagung Parasari adalah istri dari Ida Dalem Semaraputra, Raja Puri Agung Klungkung saat ini. Sementara Anak Agung Sagung Putri Paraniti adalah istri dari mantan Kasat Pol PP Kota Denpasar, Ketut Nick Nata Wibawa.

Tjok Pemecutan adalah tokoh politik yang sangat kuat di era Orde Baru, dengan karir yang moncer. Tjok Pemecutan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPD I Golkar Bali di era kepemimpinan I Dewa Gde Oka. Selain itu, almarhum juga pernah memegang jabatan Ketua Depidar SOKSI Bali 1997-2002, Ketua DPRD Badung---saat masih bersatu dengan Kota Denpasar (1977-1982, 1982-1987). Almarhum  peretama kali pegang jabatan Ketua DPRD Badung saat usianya baru 32 tahun.

Kemudian, Tjok Pemecutan ‘naik kelas’ menjadi anggota DPRD Bali 1987-992. Kariernya terus meroket ketika Tjok Pemecutan naik menjadi anggota MPR RI 1992-1997. Setelah itu, Tjok Pemecutan tidak lagi nyalon legislatif, namun tetap aktif di politik.

Ketika reformasi bergulir tahun 1999, banyak parpol ingin meminang Tjok Pemecutan. Namun, Tedung Jagat Denpasar ini pilih tetap bertahan di Partai Golkar. Tjok Pemecutan pun sempat duduk sebagai Anggota Dewan Pertimbangan (Wantimbang) Partai Golkar Bali di era Ketua DPD I Golkar Tjokorda Gede Budi Suryawan (2005-2010) dan Ketua DPD I Golkar Bali I Ketut Sudikerta (2010-2018). *nat

Komentar