nusabali

Cuaca Ekstrem, BPBD Badung Imbau Masyarakat Waspada

  • www.nusabali.com-cuaca-ekstrem-bpbd-badung-imbau-masyarakat-waspada

MANGUPURA, NusaBali
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung, mengimbau masyarakat lebih waspada.

Cuaca ektrem seperti hujan deras disertai angin kencang bisa saja melanda Badung, sebab saat ini masuk penghujan.

“Mengingat cuaca ekstrim belum berakhir, kami mengimbau masyarakat tetap waspada. Untuk penanganan kebencanaan, kami mengingatkan bahwa ini merupakan tanggung jawab semua pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, dunia usaha, hingga akademisi,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Plt Kalaksa BPBD Badung I Wayan Wirya, Selasa (21/12).

Sebagai langkah antisipasi, BPBD Badung sudah memetakan kawasan rawan bencana, sehingga diharapkan masyarakat bisa lebih waspada. Untuk wilayah rawan banjir, sebutnya, yakni di Kecamatan Kuta Utara, Kuta, dan Kecamatan Kuta Selatan. Daerah rawan longsor, yakni di Kecamatan Abiansemal dan Petang.

Adapun daerah rawan pohon tumbang dan angin kencang, lanjut Wirya, berpotensi terjadi di semua kecamatan. Sementara, untuk daerah rawan tsunami yakni di Kecamatan Mengwi, Kuta Utara, Kuta, dan Kuta Selatan. “Sekali lagi kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada,” tegasnya.

Berdasarkan data dari BPBD Badung, akibat cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai angin yang terjadi, Senin (20/12) mengakibatkan aliran sungai meluap dan menghantam senderan sungai di Banjar Karang Suwung, Kelurahan Sading, Kecamatan Mengwi, hingga jebol. Luas senderan yang jebol sepanjang 10 meter dengan tinggi 3 meter. “Senderan sungai Subak Delod Sema jebol, sehingga mengganggu aliran sungai,” kata Wirya.

Kemudian, di Banjar Tangkeban, Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, petir menyambar Padmasana (Bhagawan Penyarikan) hingga puing palinggih mengenai atap warung warga. Perkiraan kerugian sekitar Rp 50 juta.

Selain itu, cuaca ekstrem juga mengakibatkan tembok rumah milik warga Banjar Juwet, Desa/Kecamatan Abiansemal bernama I Nyoman Kamiyana roboh. Temboknya yang roboh mencapai panjang 17 meter dan tinggi 1,5 meter. Pada hari yang sama, pondasi dan tembok penyengker Pura Prajapati di Banjar Mekar Sari, Desa Selat, Kecamatan Abiansemal juga jebol. Luasnya mencapai 25 meter dan tinggi 8 meter. “Kerusakan ini perlu segera diperbaiki agar tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah,” kata Wirya.

Selanjutnya, cuaca ekstrem juga menumbangkan pohon jenis kaliandra dengan diameter 40 centimeter dan panjang 15 centimeter hingga menutup setengah badan jalan di Banjar Samuan Kawan, Desa Carangsari, Kecamatan Petang. Syukur tak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. *ind

Komentar