nusabali

Pemesanan Kamar Hotel di Lombok Penuh Jelang 3 Bulan MotoGP

  • www.nusabali.com-pemesanan-kamar-hotel-di-lombok-penuh-jelang-3-bulan-motogp

MATARAM, NusaBali
Pemesanan kamar hotel di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjelang tiga bulan pelaksanaan MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit pada Maret 2022 mendatang sudah penuh.

General Manager Lombok Astoria Hotel Saeno Kunto mengakui, pemesanan kamar di hotel yang dikelolanya sudah penuh untuk tamu-tamu yang akan menonton MotoGP pada Maret 2022 mendatang.

“Dari 164 kamar yang kita miliki 120 kamar sudah full booking,” ujarnya di Mataram, Jumat (17/12/2021).

Dia mengatakan, rata-rata mereka yang memesan kamar hotelnya adalah tamu-tamu atau pelanggan yang menginap pada saat World Superbike (WSBK) pada November lalu.

“Pemesanan ini sudah dari November. Mereka memesan lebih dulu ini sebab khawatir tidak dapat kamar, karena pada saat WSBK lalu itu susah cari kamar hotel kata mereka kepada kami,” ucap Kunto.

Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM) Yono Sulistyo juga mengakui, pemesanan kamar hotel untuk MotoGP di wilayah Kota Mataram sudah penuh. Bahkan, hal ini tidak terjadi di Kota Mataram, melainkan di Lombok Barat hingga kawasan Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah sudah penuh.

“Untuk pemesanan kamar di Kota Mataram sudah 90 persen penuh, itu juga terjadi di luar Kota Mataram, seperti Mandalika dan Senggigi Lombok Barat,” ujarnya.

General Manager Fave Hotel Mataram ini, mengatakan pemesanan kamar ini banyak datang dari agen-agen wisata, perusahaan, klub-klub motor, dan tamu-tamu yang memang menjadi pelanggan setia dari hotel tersebut.

Ketua DPD ASITA NTB Dewantoro Umbu Joka membenarkan pemesanan kamar hotel untuk wilayah Lombok sudah mulai penuh meski MotoGP masih tiga bulan lagi digelar.

“Kita senang dengarnya, bukan hanya hotel tetapi homestay yang ada di Mandalika juga sudah habis dipesan,” ujarnya.

Meski demikian, pihaknya menyayangkan sistem blocking pemesanan kamar hotel yang terjadi saat ini, karena merugikan biro perjalanan wisata. Diakuinya anggotanya menjadi kelabakan memenuhi permintaan kamar, sementara kamar hotel sudah habis terjual.

“Ini juga yang kita tidak habis pikir, tiket MotoGP belum dirilis tapi kamar sudah tidak ada. Tapi inilah bisnis, kita juga enggak bisa salahkan,” tutur Umbu.

Kendati begitu, pihaknya berharap tidak hanya hotel yang juga menikmati untung. Melainkan pusat oleh-oleh, UMKM, restoran, dan pramuwisata juga mendapatkan manfaat dari perhelatan MotoGP tersebut. “Harapan kami, tamu-tamu itu tidak hanya datang nonton tetapi mereka juga bisa belanja,” kata Umbu. *ant

Komentar