nusabali

1.000 Bibit Mangrove Ditanam di Pesisir Pantai Sumberkima

  • www.nusabali.com-1000-bibit-mangrove-ditanam-di-pesisir-pantai-sumberkima

SINGARAJA, NusaBali
Jajaran Polres Buleleng menanam sedikitnya 1.000 bibit tanaman mangrove di Pantai Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Jumat (17/12) pagi.

Penghijauan alam  sebagai salah satu bentuk mengurangi pemanasan global dan persiapan KTT G.20 tahun 2022 nanti.  Kegiatan penanaman mangrove ini dipimpin langsung Waka Polres Buleleng, Kompol Yusak Agustinus Sooai. Hadir, Kepala Taman Nasional Bali Barat, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Hayati, instansi terkait di lingkup Pemkab Buleleng, aparat Desa Sumberkima, serta pemerhati lingkungan dan unsur masyarakat.

Waka Polres Buleleng Kompol Yusak Agustinus mengatakan, penanaman pohon mangrove ini merupakan salah satu upaya nyata mencegah bencana alam dan untuk meminimalisir tingkat abrasi. Selain itu, ini juga untuk bisa menjaga garis pantai agar tetap stabil. "Penanaman ini bagian dari melestarikan alam pesisir pantai, serta mengurangi polusi udara karena diyakini pohon mangrove mampu menyerap kadar C02 dalam atmosfer," kata Kompol Yusak Agustinus, usai kegiatan penanaman tanaman mangrove.

Menurut Kompol Yusak, kegiatan penanaman tanaman mangrove yang digelar jajaran Polres Buleleng melibatkan masyarakat Desa Sumberkima, pemerhati lingkungan termasuk aparat Desa Sumberkima dan sejumlah instansi terkait. "Ada 1.000 pohon mangrove ditanam bersama-sama masyarakat," ujar Kompol Yusak Agustinus.

Pemerhati lingkungan dari Yayasan Jaan Indonesia Wahyu Lestari menegaskan, kegiatan penanaman mangrove ini sangat bermanfaat untuk masyarakat karena mampu mengurangi pemanasan global. "Masyarakat harus sadar, bahwa diperlukan penanaman mangrove untuk bisa mengurangi pemanasan global," jelas Wahyu Lestari.

Perwakilan Komunitas Konservasi Alam Desa Pejarakan Abdul Hari menambahkan, melalui kegiatan penanaman mangrove ini diharapkan kedepan semua unsur bisa menunjukkan kepeduliannya terhadap alam di pesisir pantai. "Kegiatan ini harus bisa dilakukan secara berkesibambungan setiap tahunnya, untuk dapat menjaga keseimbangan alam," pungkas Abdul Hari. *mz

Komentar