nusabali

Genjot Kompetensi, SMKN 3 Singaraja Dapat Bantuan Mesin dan Transmisi

  • www.nusabali.com-genjot-kompetensi-smkn-3-singaraja-dapat-bantuan-mesin-dan-transmisi

SINGARAJA, NusaBali
SMKN 3 Singaraja, sebagai sekolah kejuruan teknik di Buleleng, Jumat (17/12), menerima bantuan mesin dan transmisi dari PT Astra Daihatsu Motor.

Bantuan senilai Rp 70 juta itu diberikan untuk menunjang peningkatan kompetensi siswa di Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO).

Sekolah yang lebih tenar dengan sebutan STEMSI ini merupakan salah satu dari enam penerima bantuan yang sama di Indonesia. Bantuan yang sama juga diterima SMK Antartika 1 Sidoarjo, SMK Teknologi Balung, SMKN 2 Kraksaan Probolinggo, SMKN Negeri 1 Wonoasri, Madiun dan SMA Islam 2 Durenan.

Kepala SMKN 3 Singaraja I Nyoman Suastika mengatakan kerjasama yang dijalin melalui program pintar bersama Daihatsu ini ada sejumlah indikator yang harus dilengkapi. Mulai dari akreditasi sekolah, budaya sekolah, hard skill dan soft skill. Sebagai sekolah kejuruan, diwajibkan menjalin kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

“Sebelumnya kami sudah melakukan kerjasama mulai dari kurikulum, magang guru, magang siswa, guru tamu termasuk sertifikasi siswa. Tentu bantuan ini sangat penting untuk mendukung peningkatan kompetensi siswa kami di bidang produktif,” jelas Suastika.

Pendekatan kurikulum dan juga budaya kerja di industri disebutnya Suastika memang digencarkan sekolah kejuruan. Sehingga begitu siswa menamatkan pendidikannya, siap terjun langsung ke dunia industri yang sesungguhnya.

Kepala Departemen PT Astra Daihatsu Jakarta K Belly mengatakan, program sekolah binaan ini diinisiasi karena serapan tamatan SMK di perusahaannya masih cukup rendah. Padahal peluang lapangan kerja baru yang dibuka perusahaan swasta setiap tahunnya sangat terbuka lebar. “Di perusahaan kami misalnya setahun untuk industri membuka 2.000 orang tenaga kerja baru, di bengkel 150-200 orang. Sedangkan serapan dari SMK masih rendah, sehingga kami cari GAPnya ada dimana. Lulusan tak hanya perlu hard skill tetapi juga soft skill yang harus disesuaikan dengan standar industri,” ungkap dia. Dengan pembekalan kompetensi mereka diharapkan kedepannya kebutuhan rekrutmen tenaga kerja dari lulusan SMK, memenuhi kualifikasi industri.

Sementara itu, Kepala Disdikpora Provinsi Bali yang diwakili Dewa Putu Wenten, mengatakan kerjasama SMK dengan DUDI sangat penting. Hal tersebut karena siswa lulusan SMK lebih banyak dituntut pada kompetensi produktif sesuai dengan jurusannya. Sehingga pengajaran yang diberikan di sekolah, harus sedapat mungkin menyamai praktek langsung di dunia industri.

Dia mengaku, pemerintah mendorong dan mewajibkan seluruh sekolah SMK di Bali bekerjasama dengan industri, termasuk kurikulumnya harus menyesuaikan dengan dunia industri. ‘’Kerjasama ini juga dapat meningkatkan kompetensi siswa, harapannya setelah kompetensi meningkat lulusan SMK serapan di industri dapat lebih maksimal,” ungkap Dewa Wenten.*k23

Komentar