nusabali

Bendesa Larang Riasan Wajah Singgung SARA

Tradisi Ngerebeg Tegallalang sebagai Warisan Budaya Tak Benda

  • www.nusabali.com-bendesa-larang-riasan-wajah-singgung-sara

GIANYAR, NusaBali
Ratusan krama Desa Adat Tegallalang, Kecamatan Tegallalang, Gianyar melaksanakan tradisi Ngerebeg di Pura Kahyangan Jagat Penataran Duur Bingin, Buda Kliwon Pahang, Rabu (15/12).

Pelaksanaan tradisi kali ini cukup istimewa pasca ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Demi menjaga kesakralan tradisi, Desa Adat Tegallalang melarang riasan wajah menyinggung SARA (suku, ras, agama, antargolongan).

Bendesa Adat Tegallalang, I Made Kumarajaya, menjelaskan tradisi Ngerebeg adalah ritual unik yang bersifat sakral. Tradisi ini digelar serangkaian pujawali di Pura Kahyangan Jagat Penataran Duur Bingin. “Ngerebeg dilaksanakan sehari sebelum puncak piodalan,” jelas Made Kumarajaya. Peserta Ngerebeg tidak dibatasi umur dan jumlahnya. Ritual ini sebagian besar diikuti laki-laki mulai dari anak-anak, remaja, dan dewasa. Ciri khasnya, peserta Ngerebeg merias wajah seseram mungkin menggunakan cat warna warni menyerupai wong samar atau gamang. Peserta Ngerebeg membawa penjor dari pelepah daun salak yang dihiasi janur. Mereka berjalan kaki mengelilingi desa.

Selama ritual berlangsung, riasan wajah peserta beraneka ragam. Tak sedikit yang menyampaikan kritik sosial lewat riasan. Agar tidak keblablasan, Desa Adat Tegallalang membuatkan batasan-batasan riasan. “Saat ini tradisi Ngerebeg sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Kami harus menjaga kelestarian dan kesakralan tradisi ini,” jelas Kumarajaya. Dalam merias wajah, bendesa berharap peserta Ngerebeg menyesuaikan dengan tatanan pakem budaya Bali. Identik dengan muka seram, unik, lucu, dan tetap memakai pakaian adat Bali.

Sejumlah batasan pun disepakati antara lain melarang menulis nama, kelompok atau golongan bernuansa politik, ras, agama, merk, atau logo-logo tertentu. Peserta juga tidak diperbolehkan memakai seragam almamater sekolah. Selain itu, peserta Ngerebeg tidak diperbolehkan menampilkan riasan tokoh-tokoh budaya luar seperti kartun di luar konteks budaya Bali. &nvi

Komentar