nusabali

Musim Hujan, Permohonan Penyelamatan Binatang Buas Meningkat

  • www.nusabali.com-musim-hujan-permohonan-penyelamatan-binatang-buas-meningkat

SINGARAJA, NusaBali
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Buleleng bertambah sibuk belakangan ini.

Pasca musim penghujan turun, permohonan penyelamatan binatang buas dari masyarakat meningkat. Bahkan dua pekan terakhir sudah tercatat 5 ekor binatang buas yang berhasil diselamatkan.

Kabid Pencegahan Dinas Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Buleleng, Putu Pasek Sujendra dihubungi Selasa (14/12) kemarin mengatakan, penyelamatan binatang buas yang ditangani selama ini memang didominasi oleh ular. Baik ular jenis piton, cobra, maupun ular hijau. Seperti akhir pekan lalu, ular piton sepanjang 5 meter dengan berat 40 kilogram diamankan di villa Lila Cita wilayah Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

“Khusus untuk ular yang juga cukup membahayakan bagi masyarakat, kemunculannya memang meningkat saat musim penghujan. Terutama di rumah-rumah warga yang dekat dengan sungai, kali dan semak belukar. Ular-ular biasanya mencari tempat aman setelah sarang mereka dipenuhi air,” ungkap Sujendra seizin Kadis Damkar Penyelamatan, I Made Subur.

Selain  ular, pekan lalu petugas Damkar dan Penyelamatan juga berhasil menyelamatkan monyet liar di Lingkungan/Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng. Monyet tersebut dilaporkan warga setempat karena ditemukan liar. “Kami belum tahu juga asal monyet liar ini apalah dari hutan atau monyet peliharaan yang lepas. Tetapi dari warga setempat mengaku tidak ada yang memelihara monyet,” imbuh dia.

Penyelamatan binatang buas selanjutnya akan diserahkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali. Namun sebelum jemputan datang binatang buas yang diselamatkan akan ditempatkan di penangkaran sementara Dinas Damkar dan Penyelamatan. Binatang itu disebut Sujendra tetap akan diberi makan sebelum diserahkan ke BKSDA.

Terkait tugas tambahan  menyelamatkan binatang buas dengan resiko cukup tinggi, Damkar Buleleng sudah melakukan pelatihan kepada petugasnya. Selain juga melengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD), seperti helm, pakaian astronot, dan sarung tangan. “Saat ini kami sudah punya lima set pakaian khusus, untuk meminimalisir resiko dan mengutamakan keselamatan petugas kami,” kata Sujendra.

Sementara itu baru-baru ini, Dinas Damkar dan Penyelamatan Buleleng juga melayani permohonan masyarakat untuk pemotongan cincin yang tak bisa dilepas dari tangan. Penyelamatan baru tersebut sudah menyelamatkan puluhan orang.*k23

Komentar