nusabali

Tahun 2021, Ada 42 LPD di Tabanan 'Sakit'

  • www.nusabali.com-tahun-2021-ada-42-lpd-di-tabanan-sakit

TABANAN, NusaBali
42 Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dari 309 LPD di Kabupaten Tabanan tercatat dalam kondisi ‘sakit’ tahun 2021.

Penyebabnya, 42 LPD itu didera kredit macet yang tak kecil dan lemahnya SDM (sumber daya manusia) yang memadai.

Dinas Koperasi dan UKM Tabanan kini terus berupaya membantu penyelamatan LPD tersebut agar bisa bangkit kembali. Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Tabanan I Wayan Sukanrayasa mengatakan, sebenarnya kondisi LPD secara umum di Kabupaten Tabanan khususnya di masa pandemi, masih dalam kategori baik dan kondusif. Hanya saja dalam perkembangan, dari total LPD di Kabupaten Tabanan 309 LPD, yang masih beroperasi 267 LPD. Sedangkan sisanya 42 LPD kategori ‘sakit’ karena kredit macet. "Kami terus berupaya untuk menyesehatkan. Sebab LPD memiliki peran penting di desa adat jika dikelola dengan baik. Bahkan keberadaan LPD mampu menyerap tenaga kerja," ujarnya, Minggu (12/12).

Menurutnya, bentuk pendampingan yang sudah dilakukan  agar LPD di Tabanan yang ‘sakit’ bisa bangkit, Diskop  bersinergi dengan Lembaga Pemberdayaan Lembaga Pekreditan Desa (LPLPD). Mulai dari bertemu dengan pengurus hingga prajuru adat. Bahkan selalu mensosialisasikan aturan dan standar operasi LPD. "Pembinaan ini kontinyu kami lakukan," tegasnya.

Dihubungi terpisah, Koordinator LPLPD Kabupaten Tabanan I Dewa Nyoman Alit Astina menjelaskan,  permasalahan yang kerap terjadi di LPD adalah akibat tidak diurus dengan baik. Karena tidak diurus oleh bendesa adat yang berperan penting dalam pertumbuhan LPD dan terjadi LPD salah kelola. Maka muncul kasus kredit macet di LPD bersangkutan. "Kami sifatnya mengawasi dan merespon saja. Jika ada LPD yang bermasalah dan ingin kembali bangkit, kami lakukan pendampingan,” tuturnya.

Dari hasil pendampingan yang dilakukan selama ini, lanjut Alit Astina, sejumlah LPD yang awalnya sakit berhasil bangkit. Contohnya, tahun 2021 sudah ada 8 LPD bangkit dan sudah beroperasi seperti biasa. Jumlah 42 LPD yang bermasalah kini merupakan hasil pengurangan dari 50 LPD ‘sakit’  pada tahun 2020.

Alit Astina menambahkan, penyebab dari kurang sehatnya LPD salah satunya juga karena pandemi Covid-19. Namun dilihat dari capaian aset total LPD di Tabanan justru meningkat. Per Oktober 2021, total aset LPD di Tabanan ini naik menyentuh Rp 1,9 triliun. "Kami berharap nanti, di tahun 2022 mendatang jumlah LPD yang sakit ini bisa kembali sehat dan bangkit," tandasnya. *des

Komentar