nusabali

Dinas PUTR Rancang Penguatan Tebing Sungai

Penanganan Sekolah Rusak di Sepang Kelod

  • www.nusabali.com-dinas-putr-rancang-penguatan-tebing-sungai

SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng merancang penguatan tebing sungai Tukad Pulukan, Desa Sepang Kelod, Kecamatan Busungbiu, Buleleng.

Ini merupakan tindak lanjut penanganan pasca dua sekolah yang dilaporkan rusak tergerus aliran sungai tersebut. Penanganan itu harus segera dilakukan mengingat sekolah sudah mulai dibuka melalui kebijakan Pembelajaran Tetap Muka Terbatas (PTMT).

Kepala Dinas PUTR Buleleng, Putu Adiptha Ekaputra dikonfirmasi Selasa (7/12) siang mengatakan, Detail Enjenering Desain (DED) penguatan tebing Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Pulukan yang berdekatan dengan SDN 1 Sepang Kelod dan TK Widi Darma, sudah disusun. Sejatinya tahun 2021 ini usulan itu sudah siap untuk direalsiasikan. Namun karena kondisi tidak memungkinkan, program itu pun ditunda.

Sesuai rancangan DED, penguatan tebing sungai dilakukan dengan panjang sekitar 100 meter. Volume ini dihitung dari depan skeolah, kemudian ke selatan dan utara. "PUTR siap memfasilitasi Disdikpora untuk menindaklanjuti penguatan tebing sungai itu. DED sudah ada dan tinggal diajukan kembali, masalah skema apakah dengan beton atau konstruksi lain kita serahkan ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali - Penida," kata Adiptha.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Buleleng, Made Astika mengatakan, untuk menyelamatkan areal SDN 1 Sepang Kelod, satu-satunya upaya adalah melakukan penguatan tebing sungai. Penguatan tebing sungai ini sejatinya sudah diusulkan ke BWS Bali - Penida, pasca kejadian pertama pada musim hujan awal tahun lalu.

Hanya saja, usulan itu belum bisa direalsiasikan, sehingga kejadian kedua kembali terulang. Pada akhir tahun ini, Disdikpora Buleleng akan kembali mengusulkan penanganan banjir bandang itu kepada BWS Bali - Penida. "Dalam minggu ini kami akan ajukan kembali usulan penanganan ke BWS, sehingga target kami di tahun 2022 nanti sekolah itu bisa aman dari terjangan banjir bandang," ujar Astika.

Kata Astika, SDN 1 Sepang Kelod memang berlokasi di bantaran sungai Tukad Pulukan. Bangunan ruang kelas, ruang guru, dan fasilitas lain dalam kondisi baik. Hingga sekarang, sekolah ini memiliki siswa sebanyak 139 orang. Menurut Astika, pasca dua kali dihanyutkan banjir bandang, Gedung SDN 1 Sepang Kelod sebenanarnya maish relatif aman. Hanya pagar pembatas dan bangunan Pelinggih Padmasana di sekolah setempat yang mengalami kerusakan.

Dengan kondisi ini, untuk aktifitas Proses Belajar dan Mengajar (PBM) diakui masih bisa dilakukan. "Dari koordinasi kami dengan kepala skeolah, untuk PBM di SDN 1 Sepang Kelod tetap di gedung yang lama, karena bangunan ini masih aman, cuma kami ingatkan kepala skeolah dan guru untuk lebih ekstra mengawasi anak-anak ketika jam sekolah untuk menghindari hal yang tak diinginkan," kata Astika.

Sedangkan untuk TK Widi Darma yang berstatus milik Pemerintah Desa, bangunanya sebagian sudah roboh karena pondasinya dihayutkan banjir. Kondisi gedung ini tidak memungkinkan untuk digunakan kegiatan PBM. Atas kondisi ini, pemerintahan desa sendiri sudah mengambil kebijakan dengan merelokasi TK Widi Darma ke arena desa setempat agar PBM untuk anak-anak TK tetap bisa berjalan. *mz

Komentar