nusabali

Cuaca Ekstrem, Nelayan Diminta Waspada

  • www.nusabali.com-cuaca-ekstrem-nelayan-diminta-waspada

SINGARAJA, NusaBali
Berkaca dari cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini, nelayan di Buleleng diminta lebih waspada saat melaut.

Karena gelombang tinggi masih rawan terjadi di perairan utara Bali. Di tengah laut juga beberapa kali terjadi fenomena angin puting beliung atau waterspout. Warga yang bertempat tinggal di pesisir pantai pun diminta lebih meningkatkan kewaspadaan.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, Ariadi Pribadi menghimbau kepada masyarakat yang berada di pesisir pantai atau nelayan yang akan melaut, gar lebih waspada. Mengingat saat ini cuaca di Kabupaten Buleleng sering berubah-ubah. Terkait cuaca ekstrem, dipicu karena saat ini sudah memasuki musim pancaroba.

"Saya minta kepada seluruh warga untuk waspada jika cuaca ekstrem, atau terjadi hujan lebih dari tiga jam. Masyarakat pesisir kami imbau untuk bisa berpindah tempat ke yang lebih aman, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Begitu juga nelayan yang akan melaut agar lebih waspada," jelas Ariadi, dikonfirmasi Selasa (7/12) siang.

Kata Ariadi, selain kini sudah memasuki musim pancaroba, juga terjadi fenomena badai La Nina. Yaitu, fenomena alam yang menyebabkan udara terasa lebih dingin atau mengalami curah hujan yang lebih tinggi. Fenomena tersebut diprediksi akan terus berlangsung hingga awal tahun 2022 nanti.

"Sesuai dengan informasi dari BMKG La Nina ini berdampak terhadap peningkatan curah hujan. Selain itu di Buleleng beberapa hari lalu juga ada fenomena ucur-ucur atau waterspout itu. Dari hasil koordinasi dengan BMKG Bali itu disebabkan karena perbedaan terhadap tekanan udara," tandas mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Buleleng ini. *mz

Komentar