nusabali

Komisi III Ingatkan Atensi Gorong-gorong Sejak Oktober

Banjir Tak Terbendung Akibat Curah Hujan Tinggi

  • www.nusabali.com-komisi-iii-ingatkan-atensi-gorong-gorong-sejak-oktober

DENPASAR, NusaBali
Curah hujan tinggi dengan intensitas lama menjadi ancaman Bali. Seperti kejadian banjir di Kota Denpasar, Kabupaten Badung dan sekitarnya karena curah hujan yang tinggi, padahal antisipasi sudah dilakukan tim teknis di kabupaten/kota.

Sementara Komisi III DPRD Bali sudah ingatkan pihak terkait memberi atensi khusus terhadap keberadaan gorong-gorong sejak Oktober lalu sebagai antisipasi.

Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, I Made Teja di Kantor Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Senin (6/12) siang mengatakan banjir di Badung dan Denpasar, bukan karena infrastruktur dan drainase tidak ditangani sejak awal.

"Tapi memang intensitas lama dan curah hujan tinggi tidak terhindarkan. Kami bersama kabupaten dan kota sudah antisipasi , karena memang sudah ada peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) beberapa waktu lalu. Jadi banjir ini tidak bisa dihindari. Pembersih dan penggelontoran sudah dilakukan," ujar Teja.

Kata Teja, penanganan banjir di kabupaten dan kota sudah cepat. Sehingga tidak menimbulkan dampak parah, dengan melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten kota. "Tim teknis penanganan sampah di kabupaten/ kota kan sudah turun. Karena kami sudah sejak awal antisipasi atas peringatan BMKG," terang birokrat asal Desa Sumerta, Kecamatan Denpasar Timur ini.

Sementara kejadian banjir di Denpasar dan Badung, menurut Ketua Komisi III DPRD Bali Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana sudah termasuk cepat penanganannya. "Tidak sampai ada dampak parah. Karena cepat ditangani, oleh pihak terkait. Lagian ini juga cukup tinggi curah hujannya belakangan ini. Kita objektif saja," ujar politisi PDIP asal Puri Gerenceng, Desa Pemecutan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara ini.  

Kata Adhi Ardhana, fenomena la nina yang jatuh pada Desember 2021 ini menimbulkan limpahan air berlebih dan kadang melebihi kapasitas saluran air hujan wilayah-wilayah perkotaan. "Kami di Komisi III DPRD Bali sudah pernah memanggil Dinas PUPR dan Dinas Kehutanan dan LH pada akhir bulan Oktober 2021 lalu. Agar  bersiap menghadapi musim penghujan yg disertai La Nina ini," ujar alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Jawa Timur ini.

"Kesimpulan rapat saat itu, terkait saluran air (gelontor saluran), ada antisipasi genangan berlebih (dengan pompa), pengurangan volume sampah dari hulu hingga kesiapan terhadap kemungkinan longsor, banjir bandang, serta mitigasi bencana dapat diantisipasi," jelas mantan Anggota Komisi II DPRD Bali 2014-2019 ini. *nat

Komentar