nusabali

Longsor Terjadi di Sejumlah Titik di Petang

  • www.nusabali.com-longsor-terjadi-di-sejumlah-titik-di-petang

MANGUPURA, NusaBali
Dalam tiga hari terakhir, Kabupaten Badung dilanda sejumlah bencana alam akibat cuaca ekstrem, hujan deras disertai angin kencang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung, mencatat bencana kali ini lebih banyak berada di Kecamatan Petang yang didominasi bencana tanah longsor. Hujan deras dan angin kencang pada Jumat (3/12) malam, mengakibatkan bencana tanah longsor di Banjar Kerta, Desa/Kecamatan Petang. Selain tanah longsor, sekitar dua meter bahu jalan ikut tergerus. Pada malam yang sama, tanah longsor juga terjadi di wilayah Banjar Batulantang, Desa Sulangai, Kecamatan Petang. Tim BPBD Badung bersama dengan aparat desa langsung melakukan pembersihan keesokan harinya.

Kemudian pada Sabtu (4/12), air irigasi meluap di jalan menuju Pura Taman Beji Dalem, Banjar Badung, Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal. Hujan deras mengakibatkan air irigasi meluap ke area Pura Taman Beji Dalem dan mengakibatkan jalan rusak sepanjang 7 meter dengan lebar 5 meter, sehingga sulit dilalui.

Berikutnya, di hari yang sama tanah longsor kembali terjadi di jalan menuju Subak Bregiding, Banjar Petang Tengah, Desa/Kecamatan Petang. Hujan deras mengakibatkan senderan dan tanah longsor menutupi seluruh badan jalan. Selain itu, kondisi senderan juga rusak dengan panjang 15 meter. Jalan menuju Subak Bregiding tidak bisa dilalui, karena jalan tertimbun tanah. Alat berat loader pun dikerahkan untuk membuka akses jalan yang tertimbun tanah.

Tanah longsor juga terjadi Banjar Bukian Pelaga, Desa Pelaga, Kecamatan Petang. Hujan deras mengakibatkan tanah longsor menimpa Pengayengan Tugu Karang milik I Made Tunjung.

Akibat hujan deras, saluran air milik warga bernama I Nyoman Adi Palguna juga tergerus dan jebol di Banjar/Desa Sulangai, Kecamatan Petang. Saluran air yang jebol sepanjang 10 meter, tinggi 3 meter, dan lebar 2 meter.

Camat Petang I Wayan Darma, mengakui terjadi bencana tersebut. Mengingat topografi wilayah Petang lebih banyak perbukitan dan lembah, setiap tahunnya bencana yang lebih sering terjadi, yakni tanah longsor dan pohon tumbang. Namun demikian, pihaknya jauh-jauh hari sudah melakukan antisipasi bersama forum tingkat kecamatan. Selain itu, juga aktif berkoordinasi dengan OPD terkait.

“Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan perbekel untuk penanganan sedini mungkin. Kalau memang bisa, kita upayakan tuntaskan dengan melibatkan desa dan masyarakat. Tapi kalau bencana tersebut memang memerlukan tenaga lebih dan perlu alat berat, baru kami sampaikan langsung kepada BPBD, Dinas LHK, atau Dinas PUPR,” katanya. *ind, asa

Komentar