nusabali

Ritual Bhumi Sudha Digelar di Pura Watu Klotok

  • www.nusabali.com-ritual-bhumi-sudha-digelar-di-pura-watu-klotok

SEMARAPURA, NusaBali.com – Upacara Bhumi Sudha yang dilaksanakan setahun sekali bertepatan dengan hari tilem sasih kanem dilaksanakan di Pura Watu Klotok, Desa Tonja, Kecamatan Gelgel, Kabupaten Klungkung bertepatan dengan  Tilem Saniscara Wage Medangsia, Sabtu (4/12/2021).

Upacara ini dimaksudkan sebagai upaya penyeimbang bhuana agung (alam semesta beserta isinya) dan bhuana alit (tubuh manusia) guna memperoleh kedamaian, kebahagiaan serta kesejahteraan secara niskala oleh umat Hindu di Bali. Sasih kanem sendiri diyakini sebagai sasih terjadinya banyak bencana alam.  “Ritual ini sudah disepakati sejak 21 November 2009 melalui paruman sulinggih provinsi Bali pada saat itu,” ujar Ketua Panitia Dewa Ketut Soma.

Namun Dewa Ketut Soma mengingatkan bahwa ritual Bhumi Sudha juga harus dibarengi dengan aksi nyata pola hidup sehat dan juga cinta lingkungan agar ritual Bhumi Sudha yang telah terlaksana dapat diamalkan dengan maksimal, dan tidak hanya secara niskala saja.

Lebih lanjut Dewa Ketut Soma menjelaskan setelah diadakannya ritual Bumi Sudha, krama desa adat akan memperoleh Tirta Bhumi Sudha, Tirta Penawar dan nasi tawur panukun jiwa.

Tirta tersebut kemudian diletakkan di Pura Kahyangan Tiga masing-masing desa adat yang nantinya bisa digunakan upacara Pangenteg Hyang di tiap-tiap rumah. “Tirta Bhumi Sudha khusus digunakan untuk upacara Pangenteg Hyang, dan Tirta Penawar dipercikkan kepada hewan dan tumbuhan yang ada di rumah, sebagai sarana pembersihan serta penyucian,” tambah Dewa Ketut Soma.

Dewa Ketut Soma kemudian menyatakan, bahwa sejatinya ritual atau upacara Bhumi Sudha telah termuat dalam lontar maupun sastra, seperti Babad Turut Dewa, Usadhing Sarwa Sato, dan Sisasyra Widhi Sastra Rogha Sanghara Bhumi.

Sementara itu, Ida Pedanda Gede Rai Pidada yang merupakan sulinggih dari Gria Pidada Klungkung menjelaskan bahwa tujuan utama dari ritual Bhumi Sudha yakni memohon kerahajengan (keselamatan) jagat, sehingga terwujudnya keharmonisan antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia serta manusia dengan Tuhan. “Jika semua itu sudah terwujud, maka setiap manusia pasti mendapatkan kebahagiaan,” jelasnya Ida Pedanda. *rma

Komentar