nusabali

WNA Prancis Tewas di Kawasan Pura Lempuyang, Desa Adat Purwayu Gelar Upacara Pangerebuan

  • www.nusabali.com-wna-prancis-tewas-di-kawasan-pura-lempuyang-desa-adat-purwayu-gelar-upacara-pangerebuan

AMLAPURA, NusaBali.com - Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Prancis mengalami musibah terpeleset di hulu Pura Pasar Agung Lempuyang hingga akhirnya meninggal dunia di kawasan pura yang berada di Bukit Bisbis, Jumat (4/12/2021).

Menyikapi kejadian tersebut Desa Adat Purwayu yang mewilayahi Pura Lempuyang akan mengadakan Upacara Pangerebuan (pembersihan) pada Senin (6/12/2021). Hal itu disampaikan Bendesa Desa Adat Purwayu, I Nyoman Jati, dikonfirmasi, Sabtu (4/12/2021).

“Kami sudah konsultasi dengan Jero Mangku berkaitan dengan tradisi yang ada, jangan sampai lewat dari tiga hari, pelaksanaan upacara Pangerebu, ini akan kami laksanakan lagi dua hari dari sekarang,”ujarnya.

Bendesa Purwayu menjelaskan, karena kejadian meninggalnya WNA terjadi di luar pura, maka upacara yang dilaksanakan hanya berupa Pangerebuan. Lain misalnya jika kejadian terjadi di dalam area pura, maka Jero Bendesa mengatakan, upacara yang dilaksanakan juga lebih besar. “Kalau meninggalnya di pura, upacaranya jauh lebih besar,” ucapnya.

Upacara Pangerebuan perlu dilaksanakan untuk menghilangkan rasa cuntaka. Pangerebuan akan dilaksanakan di empat pura yang ada di Lempuyang, dimulai dari Pura Luhur Lempuyang, Pura Pasar Agung, Pura Telaga Mas, dan Pura Penataran Agung Lempuyang. Prosesi upacara akan dipuput oleh Jero Mangku masing-masing pura.

“Karena kejadiannya (meninggalnya WNA, Red) terjadi di lingkungannya, karena itu agar tempat-tempat ini merasa dikembalikan kesuciannya,” terang Jero Bendesa.

Diberitakan sebelumnya, seorang bule Prancis, Domenik Stiker, 72, tewas di kawasan suci Pura Lempuyang, tepatnya di hulu Pura Pasar Agung kawasan puncak Bukit Bisbis, Desa Adat Purwayu, Kecamatan Abang, Karangasem, Jumat (3/12/2021) siang.

Bule berusia 72 tahun ditemukan meregang nyawa dengan luka gores di bagian pelipis, setelah terpelesat jatuh saat hendak naik menuju Pura Lempuyang Luhur.

Bule Prancis yang memiliki riwayat sesak napas ini sebenarnya hendak melakukan persembahyangan, satu rombongan dengan krama dari Banjar Taksu, Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani, Bangli, yang menggelar upacara meajar-ajar pasca melaksanakan upacara ngalinggihang.

Korban Domenik Stiker selama ini tinggal di Desa Batur Selatan. Sebab, pensiunan guru ini menikahi perempuan Bali asal Banjar Taksu, Desa Batur Selatan.

Sebelum dievakuasi dari lokasi TKP terjatuh, korban Domenik Stiker masih bernapas. Namun, saat dievakuasi ke bawah dengan cara ditandu, bule Prancis ini dinyatakan meninggal dunia. *adi

Komentar