Peluang Bola Tangan Tiap Daerah Sama

Pasalnya, para pengurusnya sama-sama baru terbentuk, sehingga peluangnya juga sama dalam berbagai kejuaraan.

"Atlet Bali sangat potensial di tingkat nasional. Jika dimaksimalkan, tidak mustahil Bali mampu bicara di tingkat nasional," ucap Ketua Umum Pengprov ABTI Bali, I Ketut Teneng di Denpasar, Jumat (3/12).

Menurut Ketet Teneng, saat ini belum ada yang terlihat daerah terlalu mendominasi. Bahkan, kata Tenang, tiap daerah masih berkutat pembentukan pengurus di level kabupaten/kota. Nah, untuk Bali sudah mencuri start merampungkan semua pengurus di tingkat kabupaten. Setelah itu, fokus pembinaan prestasi.

"Saya optimistis ada atlet bola tangan asal Bali bergabung Timnas pada Olimpiade Paris 2024 nanti," kata Ketut Teneng.  

Namun begitu, kata Ketut Teneng,  saat ini butuh proses dan tidak bisa instan. Menurutnya, tetap harus kerja keras dengan semangat tinggi, lalu didukung semua pihak memajukan cabor bola tangan di Bali. “Astungkara dalam perjalanannya mengharumkan nama Bali ke depannya," kata Teneng, pensiunan Bidang Humas Pemprov Bali itu.

Ketut Teneng menambahkan, usai Kejurprov antusias atlet mulai bermunculan.  Untuk itu, katanya,  pola pembinaan menyasar sekolah akan tetap dilakukan. Harapannya dapat menggali potensi atlet muda agar pembinaan berkelanjutan.

"Saya harap pembinaan jangan sampai stagnan. Jadi mesti ada generasi - generasi berikutnya, agar terus bisa tumbuh dan berkembang secara kontinyu," tandas Ketut  Teneng.

Ketut Tenang menambahkan saat ini usia atlet masih dibebaskan. Nantinya secara perlahan akan tetap ada batasan umur atlet dalam ikut kejuaraan. Kata dia, semua agar ada atlet dengan usia yang berjenjang baik junior dan senior. *dek