nusabali

Bule Perancis Tewas di Kawasan Suci Pura Lempuyang

Terpeleset Jatuh Saat Ikut Rombongan Upacara Meajar-ajar Keluarga Istrinya

  • www.nusabali.com-bule-perancis-tewas-di-kawasan-suci-pura-lempuyang

Korban Domenik Stiker, bule Prancis yang tewas kecelakaan di kawasan suci Pura Lempuyang, menikahi perempuan Bali dan tinggal di kampung halaman istrinya di Banjar Taksu, Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani

AMLAPURA, NusaBali
Seorang bule Prancis, Domenik Stiker, 72, meninggal secara tragis di kawasan suci Pura Lempuyang, tepatnya di hulu Pura Pasar Agung kawasan puncak Bukit Bisbis, Desa Adat Purwayu, Kecamatan Abang, Karangasem, Jumat (3/12) siang. Bule berusia 72 tahun ini tewas dengan luka gores di bagian pelipis, setelah terpelesat jatuh saat hendak naik menuju Pura Lempuyang Luhur.

Informasi di lapangan, bule Prancis yang memiliki riwayat sesak napas ini sebenarnya hendak melakukan persembahyangan, satu rombongan dengan krama dari Banjar Taksu, Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani, Bangli, yang menggelar upacara meajar-ajar pasca melaksanakan upacara ngalinggihang. Korban Domenik Stiker selama ini tinggal di Desa Batur Selatan. Sebab, pensiunan guru ini menikahi perempuan Bali asal Banjar Taksu, Desa Batur Selatan, Ni Made Yasmini, 52.

Korban Domenik Stikter diketahui tiba di kawasan suci Pura Lempuyang, Jumat siang sekitar pukul 11.00 Wita. Setelah lebih dulu melakukan persembahyangan di Pura Penataran, bule sepuh ini melanjutkan perjalanan naik menuju Pura Pasar Agung, melalui Pura Telaga Mas, dengan menapaki seribuan anak tangga.

Setiba di Pura Pasar Agung, bule Prancis ini kembali melakukan persembahyangan bersama istri dan keluarganya. Kemudian, dia melanjutkan perjalanan menuju Pura Lempuyang Luhur. Tetapi, begitu keluar dari pelataran Pura Pasar Agung menuju arah utara, siang sekitar pukul 14.00 Wita, bule Prancis ini terpeleset jatuh, hingga pelipis kirinya terluka gores. Luka tersebut diduga akibat terkena pecahan kacamata yang dikenakannya.

Warga setempat melaporkan musibah yang menimpa bule Prancis ini ke Polsek Abang. Begitu menerima laporan, Kapolsek Abang AKP I Kadek Suadnyana langsung berkoordinasi dengan Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, untuk proses evakuasi. Singkat cerita, proses evakuasi dilakukan tim gabungan yang dipimpin oleh Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, I Gusti Ngurah Eka.

Sebelum dievakuasi dari lokasi TKP terjatuh, korban Domenik Stiker masih bernapas. Namun, saat dievakuasi ke bawah dengan cara ditandu, bule Prancis ini dinyatakan meninggal dunia. "Kami mengevakuasi korban dalam kondisi telah meninggal," jelas I Gusti Ngurah Eka.

Jenazah bule Prancis ini kemarin langsung dibawa ke Instalasi Pemulasaraan RSUD Karangasem di Amlapura. Istri korban, Ni Made Yasmini, juga ikut mengantar jenazah korban ke RSUD Karangasem. Hingga sore, jenazahnya masih dititip di RSUD Karangasem.

Made Yasmini mengakui bule Prancis bernama Domenik Stiker ini adalah suaminya. Hanya saja, selama beberapa tahun menikah, mereka tidak dikaruniai momongan. Hingga kemarin sore, perempuan berusia 52 tahun ini belum bisa memastikan, bagaimana penanganan jenazah sang suami selanjutnya. "Saya belum tahu, apakah jenazah suami saya akan dibawa ke Prancis atau bagaimana," tutur Made Yasmini.

Terungkap, korban Dimenik Stiker punya riwayat sesak napas. Selama 6 tahun terakhir, bule sepuh ini sering bolak-balik ke Prancis. Dia terakhir kali balik ke Desa Batur Selatan sepulang dari Prancis menjelang Hari Raya Galungan, 10 November 2021 lalu.

Sementara itu, Bendesa Adat Purwayu, I Nyoman Jati, mengatakan lokasi TKP jatuhnya bule Prancis hingga meninggal kemarin siang, masih merupakan kawasan suci Pura Lempuyang. "Tetapi, lokasi TKP masih di luar pelataran pura. Terkait apakah wilayah ini dinyatakan cuntaka (kotor secara niskala) pasca ada bule meninggal, kami masih berkoordinasi dengan jro mangku," jelas Nyoman Jati saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Jumat kemarin. *k16

Komentar