nusabali

Demo Mahasiswa Papua di Denpasar Berakhir Rusuh

PGN Klaim 48 Anggotanya Terluka, Sementara Kubu Mahasiswa 12 Orang

  • www.nusabali.com-demo-mahasiswa-papua-di-denpasar-berakhir-rusuh

DENPASAR, NusaBali
Sekitar 30 orang mahasiswa asal Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Bali (AMP KKB) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI WP) menggelar aksi demo di Bundaran Monumen Kapten Ida Bagus Japa, Renon, Denpasar Selatan, Rabu (1/12) pagi.

Demo yang digelar dalam rangka memperingati ‘60 Tahun Deklarasi Kemerdekaan Papua’ ini berakhir rusuh, hingga dibubarkan paksa oleh polisi. Aksi demo mahasiswa Papua yang dikomandoi Yaseya Gobay, Rabu kemarin, berlangsung sejak pagi pukul 06.30 Wita. Para pendemo membawa sejumlah spanduk bertuliskan ‘Peringatan 60 Tahun Deklarasi Kemerdekaan Papua’. Ada pula spanduk yang bertuliskan ‘Indonesia Penjajah’, ‘Hentikan Operasi Militer di Tanah Papua Barat’, ‘Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Bukan Teroris’, dan lainnya. Mereka pun berorasi, sesuai dengan tema yang diusung.

Sebelum memulai demo di Bundaran Pertigaan Jalan Puputan Denpasar-Jalan Hayam Wuruk Denpasar, puluhan mahasiswa Papua tersebut kumpul di Simpang Jalan Raya Puputan-Jalan Pemuda kawasan Niti Mandala Denpasar, Rabu pagi pukul 06.30 Wita. Kemudian, mereka long march ke arah timur menuju Bundaran Kapten Ida Bagus Japa.

Nah, di tengah jalan, massa pendemo mahasiswa Papua dihadang sejumlah pentolan Ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN) yang dipimpin Gus Yadi. Kericuhan pun tak terelakkan. Tidak terima aksinya diganggu, pendemo melawan. Terjadilan bentrokan, yang diwarnai aksi saling lempar dan saling pukul pakai kayu.

Aparat kepolisian dari Polresta Denpasar harus menurunkan personel tambahan untuk menghentikan keributan keduabelah pihak. Akhirnya, polisi berhasil kendalikan situasi dan membubarkan paksa demo mahasiswa Papua, sekitar pukul 08.30 Wita.

Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi, mengatakan kericuhan tersebut berhasil diredam aparat. Baik massa pendemo maupun Ormas PGN dibubarkan paksa. Menurut Iptu Sukadi, tidak ada yang ditahan dalam demo yang berakhir rusuh ini.

"Melihat aksi mereka membahayakan masyarakat sekitar, anggota di lapangan langsung melakukan pembubaran paksa. Turut membantu polisi dalam membubarkan aksi demo ini adalah pecalang dari banjar setempat,” jelas Iptu Sukadi. “Tidak ada yang ditahan dalam insiden ini. Nanti akan kita lihat, apakah para pihak dipanggil untuk diperiksa atau tidak," imbuhnya.

Sementara itu, Korlap Patriot Garuda Nusantara (PGN), Gus Yadi, mengatakan kericuhan terjadi karena massa mahasiswa Papua melakukan penyerangan menggunakan batu, kayu, dan bambu runcing. Menurut Gus Yadi, aksi mahasiswa Papua tersebut sudah didesain untuk rusuh oleh orang bukan Papua. Pasalnya, di dalam mobil komando yang digunakan pendemo sudah ada perlengkapan untuk me-lakukan penyerangan.

"Pendemo itu tidak hanya ada di lokasi aksi, tetapi ada yang ngumpet di gang-gang. Begitu terjadi keributan, mereka datang seraya melakukan penyerangan. Kami tidak mau mundur demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebab, mereka itu demo untuk deklarasi kemerdekaan Papua. Mereka tuntut merdeka dan mengatakan Indonesia penjajah," tandas Gus Yadi.

Gus Yadi menyebutkan, Ormas PGN mengerahkan 60 orang turun menghalau aksi mahasiswa Papua. Dari 60 orang itu, 80 persennya menderita luka-luka, termasuk Gus Yadi sendiri. Itu artinya, dari pihak PNG ada sekitar 48 orang yang terluka. “Kami akan buat laporan ke Polda Bali terkait peristiwa ini,” kata Gus Yadi, seraya menyebut ada pula rekan-rekan dari Yayasan Keris Bali datang bantu dan ikut dise-rang oleh massa mahasiswa.

Sementara itu, dari pihak massa mahasiswa Papua klaim ada 12 anggotanya yang terluka akibat bentrokan dengan Ormas PGN saat demo yang berakhir riscuh kemarin pagi. "Kalau dari AMP itu, tadi kami data ada 12 kawan kami mengalami luka-luka. Ada yang disepak pakai sepatu yang dipakai PGN, terus beberapa kawan-kawan kena batu," ujar Koordinator AMP-KKB, Yesaya Gobay, saat dihubungi detikcom terpisah.

Yesaya mengatakan, dalam aksi kemarin awalnya mereka menetapkan titik kumpul di Bunderan Monumen Kapten Ida Bagus Japa kawasan Renon. Dari titik kumpul tersebut, mereka berjalan ke titik aksi di Kantor Konsulat Aamerika Serikat di Denpasar. Di tengah perjalanan, mereka dihadang massa PGN. *pol

Komentar