nusabali

Ikon Baru Denpasar, Patung Karya Kedux Dipasang di Jembatan Jalan Gajah Mada

  • www.nusabali.com-ikon-baru-denpasar-patung-karya-kedux-dipasang-di-jembatan-jalan-gajah-mada

DENPASAR, NusaBali.com –  Jembatan Tukad Badung yang diapit Pasar Badung dan Kumbasari di Denpasar kini berhias patung gagah karya Nyoman Gede Sentana Putra alias Kedux.

Patung setinggi 3 meter dan lebar 1,2 meter yang diberi nama Sang Kala Trisemaya ini mulai  dipasang pada Selasa (30/11/2021) malam. Proses pemasangan patung pada pukul 23.00 Wita itu pun mengundang perhatian warga Kota Denpasar yang menjadi saksi sebuah ikon baru telah dihadirkan di kota tercinta.

Hadirnya patung karya Kedux ini adalah bagian dari proyek revitalisasi kawasan heritage Denpasar di Jalan Gajah Mada yang digagas oleh Walikota Denpasar IGN Jaya Negara.

Patung berbahan paras cetak solid ini dikerjakan secara manual oleh Kedux sejak Juli 2021. Sebelum mengerjakannya pada bidang paras setinggi tiga meter tersebut, Kedux telah mengaplikasikannya dengan media yang lebih kecil, sekaligus menimba ilmu di wilayah sentra pengrajin patung paras yang terkenal di Bali, yakni kawasan Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

Sang Kala Trisemaya merupakan sepasang patung adaptasi dari sebuah sosok penokohan yang ada di Lontar Siwagama yang bernama Sang Hyang Trisemaya, sebagai simbol penjaga keseimbangan bumi, serta penjaga dari segala sifat buruk yang ada pada diri manusia.

Dengan ciri khasnya yang selalu memperhatikan detail suatu karya, terlihat di patung karyanya terdapat beberapa ornamen Bali yang mewarnai karya Kedux, seperti gada (senjata), rom-rom yang merupakan hiasan kepala, kemudian terdapat badong dan sinteng hiasan dada yang memadukan ornamen Bali dengan pahatan ular.


Pada proses pemasangan, terlihat Unggit Desti, budayawan asal Sanur. Unggit Desti menyebut karya yang diciptakan Kedux menjadi inspirasi masyarakat Bali, khususnya para generasi muda Bali untuk berkarya serta melestarikan seni dan budaya Bali. “Karyanya sangat luar biasa, karya ini harus dijaga bersama-sama,” puji Unggit yang juga pemilik warung Pan Tantri ini.

Sementara itu seorang pengonton lainnya, Tika, menyatakan dirinya sangat senang melihat aktivitas berkesenian dari sosok Kedux. “Awalnya saya mengetahui Kedux itu dari karya ogoh-ogohnya bersama ST Tainsiat. Dari sana saya menggemari karya-karya Kedux,” ujar perempuan asal Sanur ini.

Sedangkan Kedux terlihat sedang sibuk mengawal jalannya prosesi pemasangan patung yang sedang berlangsung tersebut. Dan ia pun memohon doa kepada krama Bali agar proses pemasangan patung yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar. *rma

Komentar