nusabali

Koster Minta Masyarakat Sabar Tunggu Turis Asing

Imbas Munculnya Varian Omicron

  • www.nusabali.com-koster-minta-masyarakat-sabar-tunggu-turis-asing

DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster meminta masyarakat waspadai munculnya virus Covid-19 varian Omicron di Afrika Selatan dan beberapa negara lainnya.

Cara paling efektif, terapkan protokol kesehatan dengan tertib. Gubernur Koster pun meminta masyarakat Bali bersabar nantikan kedatangan turis asing, karena imbas varian Omicron ini. Gubernur Koster mengingatkan, penerapan protokol kesehatan secara ketat ini adalah salah satu cara paling aman menghindari penularan Covid-19 varian Omicron. "Tentu kita mendorong masyarakat supaya taat Prokes, sehingga terhindar dari penularan virus," ujar Gubernur Koster di sela hadiri sidang paripurna di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin (29/11) siang.

Gubernur Koster mengatakan varian Omicron sudah masuk Australia. “Kemarin (Minggu) saya dapat kabar dari Australia, varian Omicron sudah masuk ke sana," tabdsas Guybernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Gubernur Koster pun mengaku sudah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi terkait munculnya varian Omicron tersebut. Disebutkan, Menlu akan melakukan pengetatan perjalanan dari luar negeri, terutama bagi negara-negara yang sudah ada varian baru ini.

"Jadi, rupanya kita harus bersabar dulu menanti wisatawan mancanegara, karena pemerintah pusat akan melakukan pengetatan kembali berkaitan dengan munculnya varian baru ini. Katanya, varian baru ini lebih berbahaya dari varian Delta," tandas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini sembari berharap varian Omicron jangan sampai masuk Indonesia, termasuk Bali.

Soal kebijakan memperpanjang masa karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri dari semula 3 hari menjadi 7 hari karena adanya varuan Omicron, menurut Koster, itu sepenuhnya kebijakan pemerintah pusat. "Belum tahu saya, itu kebijakan pusat sepenuhnya," kata Koster sambil menuju ke mobil dinasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya MPPM, mengatakan virus varian Omicron sesuari rilis WHO sangat berbahaya, karena terjadinya mutasi. "Teori virus bermutasi itu kan memiliki tingkat bahaya yang tinggi. Dengan tingkat penularan tinggi, gejala lebih berat seperti varian Delta. Namun, dengan antisipasi sejak awal dan taat Prokes, mudah-mudahan kita di Bali aman," ujar Suarjaya secara terpisah di Denpasar, Senin kemarin.

Suarjaya menyebutkan pemerintah saat ini sudah memperketat pintu masuk Indonesia, menyusul adanya varian Omicron ini. Karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri pun diperpanjang menjadi 7 hari, sebagbai bentuk pengetatan masuknya orang dari luar negeri.

Untuk antisipasi di Bali, kata Suarjaya, pihaknya bersama Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali kembali menggencarkan survei, tracing, dan testing di kabupaten/kota. "Pencegahan di daerah aktif terus. Survei pun terus dilakukan kalau ada  peningkatan kasus. Buat sementara, belum ada peningkatan kasus di Bali," jelas birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini. *nat

Komentar