nusabali

Cegah Asal Comot Peserta Lomba

Tabanan Hidupkan Lembaga Widya Shaba

  • www.nusabali.com-cegah-asal-comot-peserta-lomba

TABANAN, NusaBali
Pemkab Tabanan baru pertama kali bisa menghidupkan  Widya Shaba yakni lembaga pembinaan seni sastra Bali dan sastra keagamaan.

Dengan dihidupkan lagi lembaga ini, Tabanan akan bisa mencegah praktik ‘asal comot peserta’ yang akan mewakili lomba aksara dan sastra Bali dan Hindu Bali ke jenjang lebih tinggi.

Upaya itu tak terlepas dari dukungan Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya yang ingin membangkitkan semangat generasi dalam melestarikan budaya. Dengan telah dibentuknya Widya Shaba, Tabanan kini menggelar Lomba Utsawa Dharma Gita, 27 November 2021 di Gedung Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Tabanan. Lomba ini serangkaian peringatan HUT Kota Tabanan.

Terbukti dari penjurian yang dilakukan, peserta yang mengikuti Utsawa Dharmagita tersebut sudah memiliki modal suara yang mumpuni. Selanjutnya, peserta juara ini dibimbing menjadi peserta duta Kabupaten Tabanan untuk ke kancah provinsi hingga nasional.

Ketua Widya Shaba Tabanan I Nyoman Arum Gunawan mengungkapkan, kebangkitan Widya Shaba ini atas dukungan Bupati Tabanan yang peduli pelestarian seni dan budaya. Sebelumnya, Widya Shaba belum pernah bangkit di Tabanan. “Kegiatan Utsawa Dharmagita yang digelar kemarin memang baru pertama kali. Jadi, kami selaku Widya Sabha di Tabanan mulai bangkit,” ujarnya, Minggu (28/11).

Kata dia, Utsawa Dharmagita itu diselenggarakan secara luring (luar jaringan/atau langsung) dan daring (dalam jaringan). Lomba digelar 4 November - 25 November 2021, dilanjutkan penjurian pada Minggu (27/11).

Peserta lomba kategori membaca Sloka 16 pasang remaja, membaca Palawakya 8 pasang remaja, dan membaca Kekawin 10 pasang remaja. “Kami buat lomba tingkat remaja saja. Karena peserta tingkat ini yang akan dilombakan di Utsawa Dharmagita tingkat Provinsi Bali,” imbuhnya.

Dia bersyukur lomba Utsawa Dharmagita perdana bisa digelar oleh Widya Shaba Tabanan. Karena sejak dulu peserta Utsawa Dharmagita dari Tabanan untuk tingkat Provinsi Bali, asal comot alias tanpa melalui seleski. Namun dengan Utsawa Dharmagita ini bisa memetakan potensi peserta asal Tabanan sekaligus menemukan bibit unggul yang akan menjadi duta Tabanan dalam setiap perlombaan. “Utsawa Dharmagita ini juga untuk bahan evaluasi bidang pendidikan sastra Bali dan agama Hindu Bali,” tegas Arum Gunawan.

Menurutnya dari hasil penjurian oleh dewan juri, diketahui peserta lomba rata-rata sudah memiliki modal bidang sastra termasuk vocal. “Ada potensi besar di Tabanan, sebab modal suara ini sudah ada, tinggal mengarahkan mereka ke lebih khusus bersastra,” tegasnya.

Namun khusus pembaca Palawakya, jelas dia, tim juri meminta agar Pemkab Tabanan lebih serius memberi perhatian. Sebab di Tabanan, di sekolah jenjang SD, SMP hingga SMA/SMK, Palawakya belum lumrah diajarkan. “Terpenting, rata-rata peserta dalam kegiatan pertama digelar ini, sudah bisa menyajikan dengan baik. Karena modal suara sudah ada, tinggal menuntun mereka,” tandasnya. Menurut Arum Gunawan, kebangkitan Widya Shaba merupakan bagian nyata dari pemajuan kebudayaan sebagai salah satu prioritas pembangunan daerah untuk mewujudkan Sat Kerthi Loka Bali. *des

Komentar