nusabali

Kerjasama Pemerintah Provinsi Bali dan Yayasan Bumi Sasmaya Wujudkan Desa Kerthi Bali Sejahtera

  • www.nusabali.com-kerjasama-pemerintah-provinsi-bali-dan-yayasan-bumi-sasmaya-wujudkan-desa-kerthi-bali-sejahtera

GIANYAR, NusaBali.com
Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) menandatangani surat kesepakatan dengan Yayasan Bumi Sasmaya (YBS) untuk melaksanakan rencana kerja pendampingan pengelolaan sampah berbasis sumber dalam kerangka Desa Kerthi Bali Sejahtera (Desa KBS).

Yayasan Bumi Sasmaya, yang telah menjalankan Program Merah Putih Hijau selama 3 tahun terakhir di Desa Taro, Tegallalang, Gianyar, akan menjadi pemateri dalam kegiatan peningkatan kapasitas tim pendamping Desa KBS yang diselenggarakan oleh DKLH Provinsi Bali. 

“Kerja sama antara DKLH dan YBS berwujud peningkatan kapasitas tim pendamping Desa KBS dan pendampingan Desa sebagai implementasi Pergub Bali No. 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber. Dengan materi yang sama bagi seluruh ASN dan dan nonASN di Provinsi Bali, kolaborasi ini dapat memberikan arahan yang terukur dalam pengembangan pengelolaan sampah berbasis sumber di semua Desa,” kata I Made Teja, Kepala Dinas KLH Provinsi Bali ketika ditemui Rabu (24/11). Desa KBS melibatkan pegawai Pemerintah Daerah Bali sebanyak 12.106 orang yang berasal dari seluruh 716 Desa/Kelurahan dan 1.493 Desa Adat yang ada di Bali.

Dalam pendampingan untuk ASN dan Non-ASN Pemerintah Daerah Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota tersebut, Yayasan Bumi Sasmaya akan mengintegrasikan program Merah Putih Hijau dengan Pedoman Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber yang telah disusun oleh DKLH Provinsi Bali. Kerjasama ini merupakan langkah mewujudkan tujuan bersama Desa Kerthi Bali Sejahtera yang dicanangkan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, bulan Oktober yang lalu. Harapannya, kerjasama ini dapat melancarkan perwujudan visi Pembangunan Daerah Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru.

Bagi Yayasan Bumi Sasmaya, kerjasama ini akan membuka kesempatan untuk memperluas implementasi program Merah Putih Hijau ke sembilan kabupaten di Provinsi Bali. “Dengan menerapkan program Merah Putih Hijau, kami ingin terlibat aktif dalam meningkatkan pelaksanaan pengelolaan sampah berbasis sumber di desa-desa lain. Mengingat bahwa saat ini praktik pengelolaan sampah masih berbeda-beda di lapangan,” kata IGN Agastya Yatra selaku Ketua Yayasan Bumi Sasmaya. Berbekal pengalaman di tiga desa percontohan dan sebelas desa binaan di seluruh Bali, program Merah Putih Hijau terbukti telah melaksanakan pengelolaan sampah berbasis sumber dengan baik.

Bagi para pegawai pemerintah daerah, pendampingan pengelolaan sampah berbasis sumber tentunya menjadi angin segar, terutama bagi mereka yang berasal dari luar bidang-bidang terkait lingkungan hidup dan prasarana umum. “Kami sudah diberi panduan untuk melaksanakan program Desa KBS. Tapi ketika di luar tupoksinya, misalnya tentang pengelolaan sampah, kami juga kesulitan dalam menjalankan tugas pendampingan, pemantauan dan pelaporan,” kata Wayan Sugiarta Tenaya, pegawai Dinas Kebudayaan selaku Koordinator Pendamping Desa KBS dari Desa Melinggih yang ditempatkan di Desa Bresela. Ia sempat hadir dalam sosialisasi pengelolaan sampah Bersama tim Merah Putih Hijau di Desa Bresela, Sabtu (6/11).

Perwujudan Desa KBS memang membutuhkan banyak pihak yang terlibat. Mengingat Desa KBS mencakup beberapa program unggulan Gubernur Bali, selain tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber juga berkaitan dengan perlindungan mata air, danau, sungai, laut, serta tentang sistem pertanian organik. “DKLH sudah bekerja sama dengan Yayasan Bumi Sasmaya sejak 2019. Kami percaya dengan adanya program Merah Putih Hijau, para pendamping Desa Kerthi Bali Sejahtera dapat lebih terarah dan aktif dalam menyelesaikan permasalahan pengelolaan sampah dimulai dari Desa-desa wisata, lalu dapat memotivasi Desa-desa yang lain,” tandas Made Teja.*

Komentar