nusabali

Kerugian Material Dampak Bencana Capai Ratusan Juta

  • www.nusabali.com-kerugian-material-dampak-bencana-capai-ratusan-juta

SINGARAJA, NusaBali  
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng merekapitulasi kerugian material yang diakibatkan oleh bencana alam yang terjadi sepanjang November 2021.

Dari 17 titik kerusakan akibat bencana alam, akumulasi kerugian mencapai Rp 364.500.000. Kerusakan dampak bencana yang menimpa rumah warga maupun tempat fasilitas umum, sedang diajukan untuk mendapatkan bantuan sosial umum yang tidak direncanakan dari Pemerintah Provinsi Bali.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi, Rabu (24/11), menjelaskan kerugian dampak bencana terakumulasi selama satu bulan. Mulai dari bencana longsor, hujan deras, dan puting beliung yang dipengaruhi oleh fenomena alam La Nina. Kerusakan yang menimpa warga pun cukup beragam, mulai dari pagar rumah jebol, senderan, pondasi, yang tergerus tanah longsor, hingga atap rumah yang diterbangkan angin puting beliung.

“Kerugian yang dialami warga maupun fasilitas umum kisaran Rp 5 juta sampai yang paling parah Rp 60 juta. Yang terparah kerusakan sebuah pondasi rumah warga Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng. Untuk seluruh kerusakan itu akan kami ajukan mendapatkan bantuan sosial yang tidak direncanakan dari Pemprov Bali,” kata Ariadi Pribadi.

Mantan Camat Gerokgak ini menyebut, dampak bencana alam di awal musim penghujan tahun ini cukup besar, dilihat dari jumlah kerugian material. Namun yang lebih penting diantisipasi adalah kerugian yang mengakibatkan korban jiwa.

Hal tersebut membuat BPBD Buleleng terus berupaya melakukan penguatan kepada masyarakat, untuk tanggap dan waspada terhadap bencana alam. Salah satunya program siaga bencana berbasis masyarakat (Sibat) menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Buleleng, Pos SAR Buleleng, dan yayasan Gaia Oasis di Desa/Kecamatan Tejakula.

Pelatihan kesiapan bencana ini menyasar 35 orang warga yang dibentuk menjadi relawan tangguh bencana. “Penguatan memang terus kami lakukan bersama teman-teman di lintas sektoral, seperti di Tejakula. Karena di Tejakula juga sangat rawan longsor, banjir, puting beliung, serta gempa dampak ikutan La Nina,” ungkap mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Buleleng ini.

Dia berharap penguatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana, dapat mengantisipasi jatuhnya korban jiwa. “Mudah-mudahan Sibat di Desa Tejakula ini menjadi cikal bakal pembentukan relawan tangguh bencana di masyarakat, dan ke depannya dapat menyasar desa lain. Karena sejauh ini Buleleng baru punya relawan bencana di lima desa tangguh bencana,” ucap Ariadi Pribadi.

Lima desa tangguh bencana, yakni, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Desa Lemukih, Sekumpul, dan Galungan, Kecamatan Sawan, serta Desa Musi, Kecamatan Gerokgak. *k23

Komentar