nusabali

DPRD Kritisi Aset DTW Bedugul Mangkrak

  • www.nusabali.com-dprd-kritisi-aset-dtw-bedugul-mangkrak

TABANAN, NusaBali
Pemkab Tabanan didera persoalan pengelolaan aset yang mangkrak, antara lain DTW Bedugul di Desa Batunya, Kecamatan Baturiti, Tabanan.

Kemangkrakan aset ini mendapat sorotan DPRD  Tabanan, dalam sidang dengan angenda pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang  APBD Tahun 2022 oleh anggota Banggar DPRD Tabanan, Senin (22/11).

Dewan ini mengkritisi karena aset itu tak bisa dikelola dengan baik, padahal bisa mendatangkan sumber pendapatan. Di DTW Bedugul tersebut terdapat sejumlah bangunan kios hingga toilet. Fasilitas ini dibangun dengan suntikan Dana Alokasi Khusus (DAK), sejak beberapa tahun lalu.

Anggota Banggar I Gusti Nyoman Omardani menjelaskan, tak hanya di DTW Bedugul, sejumlah aset di Kecamatan Pupuan, dan di Desa Pangkung Tibah, Kecamatan Kediri, juga tak bisa dikelola dengan baik. Padahal aset ini bisa membantu menambah retribusi pendapatan daerah di Tabanan. “Aset ini adalah salah satu sumber pendapatan. Harusnya ini bisa dioptimalkan dengan memanfaatkan perusahaan daerah yang kita miliki,” ungkapnya, Selasa (23/11).  

Omardani mempertanyakan aset di DTW Bedugul yang hingga kini masih mangkrak itu akan dikelola oleh siapa. Padahal kawasan tersebut punya potensi wisata sangat bagus, dan sebelum dibekukan aset  ini sempat menjadi kawasan wisata primadona.

“Ini sudah sangat lama sekali mangkrak. Kenapa kita tidak berpikir, yang begini ini harus segera diprioritaskan untuk dioperasikan. Sehingga bisa memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah,” terang politisi PDIP asal Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Tabanan ini.

Menurutnya, tahun ini aset itu agar bisa difungsikan atau dilakukan penataan. Jika Pemkab Tabanan tidak sanggup mengelola secara mandiri, maka bisa dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Terpenting,  tahap awal aset ini berfungsi dulu, dan mampu memberikan pendapatan secara optimal. “Jadi untuk regulasi pendukungnya harus segera dikerjakan oleh eksekutif. Bila perlu Desember 2021, harus sudah ada progres pengoperasian,” pintanya.

Seingat Omardani, tahun 2019, pengelolaan aset DTW Bedugul sudah ada perencanaan dari Dinas Pariwisata Tabanan. Namun sampai sekarang, jangankan sudah digarap, perencanaan pun belum ada. Dalam hal perencanaan beberapa kali telah ada perubahan. Menurutnya, perubahan perencanaan ini jangan menjadi penghambat dalam mengelola aset. ‘’Ternyata tahun 2022 baru membuat tim appraisal untuk menghintung nilai aset, Ini kan lamban. Padahal kami sudah ingatkan dinas terkait, kenapa tidak disiapkan dalam APBD Perubahan 2021 untuk pembentukan tim mengkaji kerja sama dengan pihak ketiga,” ujar Sekretaris Komisi I ini.

Disinggung potensi apa yang paling cocok dikembangkan di DTW Bedugul mengingat wisata air sudah banyak saingan di kawasan tersebut, Omardani meminta OPD terkait mengkaji. Dia minta kajian tersebut harus disinergikan dengan potensi di Kawasan DTW Bedugul. Artinya, pengelolaan aset tersebut minimal bermanfaat untuk masyarakat sekitar dan mendukung pengembangan kegiatan disana. ‘’Bentuknya seperti apa harus ada kajian. Kami sudah minta dan dibuat dulu, nanti kami akan mencermati kajian melalui diskusi dengan teman-teman DPRD,” sebutnya.

Sekda Tabanan sekaligus Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Tabanan Gede Susila mengatakan, untuk pengelolaan aset DTW Bedugul, tahun 2022 akan dibentuk tim apprisial. Tim ini terkait persiapan jika ada investor yang berminat berkerja sama dengan Pemkab Tabanan untuk pengelolaan aset itu. “Tahun depan, kami akan buat tim apprisial, mudah-mudahan berjalan dengan baik,” jelasnya.

Dia menyebutkan sejumlah investor sudah ada yang menengok kawasan tersebut, namun Susila belum bisa menyebutkan jumlahnya. “Ada saja yang saya dengar orang-orang ke sana (Bedugul). Kami belum berani memberikan tawaran kerja sama sebelum adanya tim apprisial,” kata mantan Kepala Disdik Tabanan ini.

Sebagaimana diketahui, pengelolaan DTW Bedugul sejak tahun 2010 mangkrak karena tanpa pengelola. Kondisi ini pasca meninggal pengelola, Wayan Purnayasa (pihak ketiga). Hal ini telah dibahas berulang kali, hingga sempat diwacanakan akan dikelola oleh Perusahaan Dharma Santika (PDDS) Tabanan, namun hingga kini tak jelas.

Guna membangkitkan kawasan itu, Pemkab Tabanan sudah menata fisik. Di DTW Bedugul ini sudah dibangun sejumlah kios cindramata, toilet berstandar internasional, hingga penataan parkir dan gapura. Bahkan terbaru, sebelum pandemi Covid-19, rehabilitasi restoran.*des

Komentar